Oleh : Iis Siti Maryam
Miris! Karut-marut negeri ini mengakibatkan kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan. Seakan tidak ada habisnya polemik yang menimpa negeri ini, mulai dari perekonomian, pendidikan, kesehatan, keamanan dan sebagainya. Ibarat bergantung pada akar lapuk itulah yang dirasakan rakyat terhadap penguasa negeri ini.
Dari sisi perekonomian Indonesia masih digelayuti persoalan yang amat berat, kemiskinan merajalela, harga kebutuhan pokok melambung tinggi, utang luar negeri menumpuk, sumber daya alam dikuasai asing, dan masih banyak lagi fakta-fakta lainnya. Begitupun dengan masalah pendidikan, masih banyaknya anak-anak putus sekolah karena tidak ada biaya, kurang layaknya gaji guru, kurikulum yang berganti-ganti sehingga menimbulkan ketidakefektifan dalam belajar dan menurunnya kualitas pendidikan.
Mahalnya biaya pengobatan dan buruknya pelayanan kesehatan terhadap pengguna layanan gratis, ini juga masih terjadi di bidang kesehatan. Maraknya pencurian, perampokan, pembunuhan, pembegalan, pemerkosaan dan sebagainya, menunjukkan bahwa negeri ini tidak bisa memberikan rasa aman dan tentram terhadap rakyatnya.
Hari demi hari kondisi negeri ini semakin buruk tak teratasi. Berbagai upaya tambal sulam sudah dilakukan, namun tidak menghasilkan perbaikan yang berarti. Harapan perbaikan pun sangat kecil bahkan mustahil. Mengapa? Karena solusi untuk menyelesaikan problem-problem tersebut bertumpu pada sistem kapitalisme. Akibatnya problem ini terjadi secara multidimensional.
Sistem kapitalisme telah menjadikan rakyat melarat dan menderita. Fakta ini memang tidak bisa di bantah lagi, kejahatan yang sistematis yang dilakukan oleh para penganut paham kapitalis telah menghisap seluruh potensi negeri ini dalam segala hal. Praktek sistem kapitalisme bukan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat tetapi untuk kepentingan para penguasa kapitalis itu sendiri.
Untuk menyelamatkan negeri ini harus ada ideologi yang memberikan aturan atau sistem menyeluruh yang bisa menyelesaikan problem-problem tersebut. Islam memiliki sistem yang mengatur semua dimensi bagi kehidupan manusia. Karena Islam adalah akidah dan aturan yang diberikan oleh Allah Swt. Allah berfirman dalam Al- Qur'an surat An-Nahl ayat 89: " Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) sebagai penjelasan atas segala sesuatu ".
Sejak runtuhnya Khilafah 14 abad silam, hukum-hukum Islam telah ditinggalkan, padahal Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, Islam mampu memberikan dan menjamin secara real kesejahteraan, keadilan dan ketentraman bagi semua manusia baik muslim ataupun non muslim yang hidup di bawah pengaturannya.
Andai manusia bisa memahami gambaran yang sebenarnya, lalu membandingkan dengan gambaran sistem kapitalisme, maka akal sehat akan mengarahkan mereka untuk mengambil sistem Islam dan mencampakkan sistem kapitalisme. Dalam Al-Qur'an Allah menegaskan: "Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?"
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 50).
Jika demikian, masihkah umat Islam ragu terhadap hukum Allah? Dan kepada siapa lagi berharap selain kepada Allah Sang Pencipta alam semesta? Umat butuh solusi, dan solusi itu tidak mungkin berlabuh pada sistem kapitalisme seperti sekarang ini yang terbukti gagal menyelesaikannya. Tidak ada pilihan lain bagi umat Islam kecuali menerapkan hukum-hukum Islam secara kafah.
Satu-satunya sistem yang menerapkan hukum tersebut adalah sistem Islam. Langkah praktis untuk mewujudkan hal ini yaitu dengan menyerukan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah di seluruh dunia. Dengan cara inilah umat Islam bisa terbebas dari sistem kufur serta kembali kepada aturan Allah dan Rasul-Nya.
Islam akan mengantarkan manusia kepada kesejahteraan yang nyata dan merata, menjadi pemersatu dan pelindung umat dari segala macam ancaman dan gangguan. Islam merupakan kunci penyelesaian dari seluruh persoalan dalam segala aspek kehidupan.
Karena itu, perjuangan penegakan Khilafah dapat dilakukan sebagai wujud kepedulian nasib umat Islam dan upaya untuk membawanya menjadi umat terbaik pada masa yang akan datang.
Wallahu'alam bi ash shawab.
Tags
Opini