Penulis : Heni Satika (Praktisi Pendidikan)
Hari ini kita seringkali di suguhi dengan fenomena crazy rich. Gak tangung-tanggung mereka suka memamerkan kekayaannya. Mulai dari koleksi mobil mewah, tas branded, deretan rumah mewah sampai bagaimana cara mereka menghabiskan uangnya. Bahkan ada yang menghabiskan 500 juta hanya untuk makan dan karaoke. Bisa dipastikan di alam liberalisme seperti hari ini, membuat mereka menjadi fenomena yang ramai untuk diperbincangkan.
Satu sisi, kehidupan yang seperti itu memikat banyak hati di tengah kondisi perekonomian yang memang dalam kondisi terpuruk. Membuat mereka ingin memiliki kehidupan serupa apalagi rata-rata pelakunya adalah pemuda. Diiming-imingi kalau ingin punya hidup kayak mereka caranya mudah. Cukup ikutan kursus tranding, modal hanya smart phone dan uang receh. Untungnya bisa milyaran rupiah dalam sebulan.
Gaya hidup yang seperti ini di upload di media-media membuat gaya hidup hedon makin menjadi. Walaupun ketika dipikirkan betul, apakah ada bisnis yang kayak gini? Untung milyaran dalam sebulan. Benar-benar tidak masuk akal. Tetapi ternyata banyak sekali yang tertipu. Hingga pelaku penipuan dengan Inisial IK hari ini sudah di tetapkan tersangka sebuah penipuan judi berkedok tranding binomo. Kemungkinan besar akan disita seluruh aset-asetnya.
Beberapa hal yang perlu kita kritisi adalah berkembangnya gaya hidup hedonism. Gaya hidup yang memuja materi dan kesenangan seiring penerapan ide sekulerisme ini, membuat semua orang punya kebebasan untuk mencari materi dan kenikmatan jasadi dengan cara apapun. Terbukti tenyata penipuan seperti ini juga berkembang luas dengan berbagai metode dan cara.
Beberapa fakta yang membuat kita tercengang adalah adanya agensi khusus yang bisa membranding seseorang untuk terlihat kaya. Mulai dari membuat studio dengan kecanggihan green screennya supaya terlihat berada di dalam jet pribadinya. Sampai menyiapkan bon atau bill khusus ketika ada di restauran untuk meyakinkan penontonnya kalau mereka benar-benar kaya. Hingga tidak heran hari ini banyak orang yang kita kenal sebagai crazy rich. Entah benar-benar kaya atau hanya dikenal kaya tetapi sebenarnya tidak.
Gaya hidup akibat penerapan ide sekulerisme merupakan pangkal dari semua masalah yang ada saat ini. Suka pamer dan merendahkan orang lain, adalah sikap berikutnya. Membeli barang branded mulai dari mobil, jam tangan, tas, baju lalu mengatakan “murah bangetttt”. Hal ini akan membuat jiwa yang selama ini terkungkung dalam kemiskinan akan meronta-ronta
Berikutnya menghujat Allah dan ajarannya. Sampai mengatakan “Allah bingung apakah akan membuat saya miskin atau kaya.” Nauzdubillah
Apakah sudah ada penanganan yang komprehensif terhadap masalah ini? Terbukti penanganan hanya terhenti pada kejahatan judi berkedok tranding semata. Tetapi akar masalah dari penerapan ide sekulerisme ini tidak benar-benar diberantas. Bisa di pastikan ke depan masalah akan menjadi lebih kompleks dan serius. Penjagaan akidah dan menjauhkan generasi dari gaya hidup hedonism merupakan sebuah tantangan yang besar untuk keluarga hari ini.
Tidak ada masalah yang demikian dalam pemerintahan Islam. Pertama karena kekayaan akan disitribusikan secara adil orang per orang dengan mekanisme kerja dan bantuan lewat baitul maal jika tidak ada keluarga yang mendukung finansialnya. Kedua seluruh sarana umum di masa Khilafah di gratiskan mulai dari pendidikan, kesehatan hingga perumahan.
Ketiga cara berfikir dan life stylenya bukan pemuja kebebasan tetapi mencari ridho Allah. Jadi bisa dibayangkan pemuda semacam apa yang di dalam hidupnya hanya ingin mencari ridho Allah. Akan tercipta ketenangan, kesejahteraan dan keamanan. Jika kondisi yang sedemikian rupa masih ada juga juga yang melakukan kejahatan maka aka nada sanksi yang tegas terhadap seluruh tindakan mereka.