Dana BPJS 3.1 Miliar Mengalir Untu Main Golf Para Pejabatnya??



Oleh: Yuli Atmonegoro
Guru, Aktivis Pemerhati Sosial Serdang Bedagai
Viral, isu tentang aliran dana BPJS Ketenagakerjaan yang mengalir senilai 3.1 miliar untuk anggaran pembiayaan Main Golf untuk para pejabatnya. Jika fakta ini benar, maka akan menambah daftar panjang penderitaan rakyat saat ini.
Dilangsir oleh majalah online Liputan6, yang ditulis oleh Arief Rahmat Hakim pada 25 februari 2022,20:30 WIB, bahwa Asosiasi Buruh Pekerja Indonesia (Aspek) meminta kepada Direksi BPJS ketenagakerjaan untuk transparan dalam menjelaskan informasi dana BPJS yang dikelolanya.Terutama mengenai dana yang berkaitan dengan anggaran yang tengah viral ini, yaitu tercatatnya dalam laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019,masing-masing senilai 3.1 miliar per Desember 2019 dan 2018.
Sungguh fakta ini sangat mencengangkan, di tengah kesulitan rakyat akibat anjloknya perekonomian negara akibat pandemi yang semakin memperparah keadaan. Dan fakta ini menambah daftar panjang bukti buruknya sistem demokrasi khususnya dalam bidang kesehatan yang seharusnya dapat meringankan beban rakyat. Sistem ini tidak mampu menjamin pembiayaan kesehatan bagi rakyatnya. Alih-alih gratis, rakyat malah harus merogoh kantong setiap bulannya untuk membayar kepada pihak BPJS agar pembiayaan kesehatan rakyat terjamin. Tetapi ironinya,uang yang didapat dari rakyat melalui iuran pembayaran BPJS ini, malah digelontorkan untuk pembiayaan Main Golf bagi para pejabatnya. Sungguh tindakan yang sangat merugikan rakyat.
Inilah wajah suram penerapan sistem Demokrasi, dimana dalam setiap aspek permasalahan ummat, hanya merugikan rakyat. Yang diuntungkan hanya pihak pejabat dan pemilik modal atau para Kapitalis.
Berbeda dengan sistem Islam yang dipimpin oleh satu kepemimpinan yakni seorang Khalifah, bertujuan mensejahterakan rakyat dalam bidang apapun, baik bidang kesehatan, pendidikan, dan keamanan harta dan jiwa bagi seluruh rakyat.
Sungguh dangkal taraf berfikir kita apabila mengira bahwa sistem demokrasi dapat mensejahterakan rakyat. Karena ideologi kapitalis yang dianutnya, Alih-alih mensejahterakan sistem ini justru hanya akan mencari manfaat dan keuntungan bagi Kapitalis itu sendiri. Bukti nyata, 101 tahun runtuhnya Daulah khilafahTurki Utsmani pada tanggal 23 Maret 1924, nasib rakyat khususnya kaum muslimin semakin sengsara. Tidak ada perlindungan, jaminan kesehatan dan pendidikan, serta jaminan keamanan harta dan jiwa.
Tentu kita harus berfikir cemerlang dan meyakini bahwa Sistem Islam, mampu menjamin kesejahteraan rakyat, perlindungan harta dan jiwa bagi seluruh rakyat, baik kaum muslimin atau non muslim. Seperti yang pernah terjadi saat kejayaan Islam selama 1300 tahun.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak