Oleh Krisdianti Nurayu
Investasi bodong dan perjudian dengan kedok trading semakin banyak membius masyarakat. Dari catatan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi, diketahui total kerugian yang dialami masyarakat akibat investasi bodong ini telah mencapai 117,5 triliun dalam kurun waktu 10 tahun, sejak tahun 2011 hingga awal tahun ini. (Dilansir dari Katadata.co.id)
Dikutip dari tempo.co ada puluhan korban robot trading Viral Blast Global yang melaporkan dugaan penipuan investasi milik PT Trust Global Karya ke Polda Metro Jaya. Jumlah korban dugaan penipuan robot trading itupun telah mencapai 20 ribuan member dengab total kerugian Rp. 1,5 triliun.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, masyarakat masih mudah tergiur dengan penawaran dan janji keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat oleh para pelaku investasi bodong tersebut.
Selain itu, banyaknya pelaku investasi bodong yang menggunakan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menarik minat investasi juga menjadi salah satu pemicu kerugian tersebut. (Dikutip dari Katadata.co.id)
Seperti yang kerap dilakukan oleh sejumlah orang yang kita kenal sebagai crazy rich. Supaya dapat meyakinkan bahwa investasi itu bukan abal-abal, mereka sering memamerkan mobil mewah, rumah, dan property-property mewah lainnya. Sehingga dari sini banyak publik yang tergiur dengan kemewahan yang akan didapat apabila melakukan investasi tersebut.
Memang hal itu sangat mungkin terjadi pada sistem kapitalisme ini. Sebab, yang menjadi tolak ukur kebahagiaan dalam sistem ini adalah dengan meraih sebanyak-banyaknya materi. Tidak peduli apakah yang dilakukan itu bertentangan dengan syariat ataukah tidak. Apakah itu halal ataukah haram.
Sehingga pola pikir yang tertanam dalam benak banyak orang adalah pola pikir yang materialis. Nah, wajar saja apabila banyak orang yang mudah tergiur dengan investasi tadi. Karena mereka berharap juga akan mendapatkan hal yang sama, yakni kemewahan dan harta berlimpah seperti yang dimiliki oleh si crazy rich.
Dengan adanya hal ini, dapat menunjukkan kepada kita semua bahwa sistem hari ini telah merusak mental generasi karena semakin banyak yang berorientasi menjadi crazy rich dengan cara instan yang terfasilitasi oleh sistem hari ini.
Oleh karena itu, negara tidak cukup dengan hanya menindak pelaku terkait investasi bodong dan judi online saja, tetapi negara juga harus merevisi orientasi rusak yang muncul di kalangan masyarakat. Dengan menanamkan pola pikir yang shahih dalam memandang kehidupan. Tentu saja dengan pola pikir Islam.
Begitu pula negara juga harus menutup pintu-pintu lahirnya beragam ‘bisnis’ rusak kapitalis, termasuk trading dan investasi-investasi yang berbasis ribawi dan spekulatif (maisir).
Tags
Opini