Antara Politik, Klenik dan Mistik

Oleh : Nurfillah Rahayu
( Komunitas Pejuang Pena Dakwah ) 


Setelah berbagai proses perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) kini ritual kendi membuat banyak pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat. Seperti dilansir dari kompas.com (14 maret 2022) Ritual mengisi Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 34 gubernur se-Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai sebagai bentuk politik klenik.
"Praktek semacam itu dalam terminologi sosiologi budaya dan sosiologi politik bisa dikatagorikan sebagai politik klenik. Suatu praktik politik mengimplementasikan kemauan penguasa (IKN) berdasar imajinasi irasionalitasnya yang meyakini semacam adanya mistisisme tertentu," kata pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun kepada Kompas.com, Minggu (13/3/2022).


Menurut Ubedilah, praktik mengisi Kendi Nusantara dan membawa tanah dan air dari seluruh provinsi adalah sesuatu yang mengada-ada tetapi diyakini sebagai sebuah hal yang mengandung pesan mistik.
"Politik klenik itu menunjukkan suatu kemunduran peradaban politik. Praktik itu bertentangan dengan rasionalitas masyarakat modern. Sebab politik modern yang menghadirkan pemerintahan modern meniscayakan syarat rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakannya. Membawa kendi berisi air dan tanah dari 34 provinsi itu sesuatu yang irasional," ucap Ubedilah.


Presiden Jokowi dijadwalkan berkemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai Senin (14/3/2022) sampai Selasa (15/3/2022). Agenda kemah tersebut juga dihadiri oleh sederet pejabat pemerintah pusat dan gubernur dari 34 provinsi se-Indonesia.


Sistem sekularisme yang ada sekarang jelas sekali memisahkan agama dari kehidupan. Berbagai ritual dilakukan oleh petinggi negara ini sungguh membuat miris. Kebebasan yang kebablasan membuat politik lumrah dengan hal klenik dan mistik. 


Pemimpin yang seharusnya menjadi panutan dalam segala hal melakukan ritual yang tidak berkaitan dengan hukum Islam. Bahkan bisa dkategorikan syirik. 


Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah SWT seperti berdoa atau meminta pertolongan kepada selain Allah SWT, namun tetap meminta pertolongan kepada Allah SWT. Atau memalingkan bentuk suatu ibadah, seperti bernazar, berkorban dan sebagainya kepada selain Allah SWT.

L
Bagaimana mungkin ritual semacam ini dibiarkan menjadi biasa. 
Dalam islam masalah menyangkut akidah sangatlah penting. 
Allah berfirman: 
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka,dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)


" Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (Ar Ruum: 31-32)


" Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72)


"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An Nisa: 48).


Sudah saatnya kita kembali ke Islam. Karena Islam merupakan satu-satunya sistem yang sempurna dalam mengatur berbagai urusan. Aturan dalam Islam jelas sekali menentramkam jiwa memuaskan akal dan sesuai dengan fitrahnya manusia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak