Tiket & Seat Pesawat Khusus Spirit Doll?




Oleh: Eqhalifha Murad 
Eks pramugari, founder Kamusyarifah (Komunitas Muslimah Syar'i Hijrah Kaffah)

Segala praktek kesyirikan, bagaimanapun bentuk dan kemasannya akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT. Berusahalah menjauhkan hal-hal yang merusak aqidah dengan pemikiran-pemikiran Islam.
Sungguh miris mendengar berita para publik figur tentang kebahagiaan mereka mengadopsi spirit doll (boneka arwah). 

Mereka membeli dengan harga yang tidak sedikit, memberi makan, pakaian mewah, mengajak bicara, jalan-jalan dan lain-lain. Mereka mengaku jadi lebih percaya diri dan bisa menjauhkan mereka dari bahaya orang-orang yang bermaksud jahat, melancarkan rezeki dan mengingatkan untuk beribadah. Dan jika yang empunya merawat boneka arwah dengan penuh kasih sayang maka akan bisa membawa arwah tersebut kembali ke jalan Tuhannya.

Padahal Allah berfirman di dalam surah Al Isra' ayat 85 yang artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” Roh atau arwah orang meninggal ditempatkan Allah di alam barzah atau yang dikenal sebagai alam kubur. Antara alam barzah dengan alam dunia terdapat sekat/ pembatas, sehingga tidak tercampur & terlihat oleh mata biasa manusia. Ibarat waiting room atau ruang tunggu sampai hari kiamat datang & setelah itu dibangkitkan lagi di alam akhirat. 

Maka dalam pemahaman Islam tidak ada istilah roh yang gentayangan. Jadi bisa dipastikan kekuatan supranatural di dalam spirit doll tersebut sesungguhnya adalah jin yang dimasukkan & tinggal di dalam tubuh inangnya. Padahal Allah melarang bekerjasama/ bersekutu dalam bentuk apapun dengan bangsa jin.

Spirit Doll seketika menjadi tren dikalangan selebritis yang notabene banyak diikuti dan digandrungi apapun yang melekat pada diri mereka. Hal ini tentu berbahaya jika para fans serta followers mengikuti dan mencontoh apa saja yang dilakukan oleh idola mereka. Apalagi masyarakat dilingkupi oleh kehidupan sekuler liberal, sehingga tidak ada pengawasan berarti terkait hal ini. Pun arus moderasi yang digencarkan, menjadikan tren ini semakin berkelindan dengan alasan toleransi dan HAM. 

Support sistem saat ini tidak menjamin seseorang menjadi insan bertaqwa bahkan jika harus keluar dari keimanannya sekalipun tidak akan membuat sistem ini bergeming. Sehingga tren yang nyaris menyerupai kebiasaan paganisme modern ini pun kembali mencuat ke permukaan. Berhala-berhala modern dijadikan pegangan dan sembahan berwujud spirit doll, mencoba menyembunyikan topengnya yang sebenarnya.

Paham childfree yang dianut oleh beberapa kalangan & pesohor seperti kontradiktif dengan tren spirit doll ini akan tetapi tidak. Padahal jika punya anak sendiri atau mengadopsi seorang anak, ini jauh lebih masuk akal. Maka tidak mungkin tidak aroma paganisme tercium sangat kuat. Fenomena tidak mau menikah bahkan kaum LGBT kalaupun akhirnya menikah dengan sesama jenis, bisa jadi mengambil solusi baru dengan fenomena pengadopsian spirit doll ini. 

Menilik lebih lanjut latar belakang fenomena spirit doll baru-baru ini, berasal dari Thailand. Salah satu negara sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Masyarakatnya terkenal dengan kehidupan yang serba mistis dan magis. Tren spirit doll digandrungi oleh semua kalangan di negara ini, tidak mengherankan kaum selebritas tanah air cepat merespon tren ini. 

Jika di analisa lebih dalam, krisis ekonomi yang melanda dunia global menarik minat kapitalis memproduksi spirit doll & memasarkannya seluas mungkin. Sedangkan yang tidak terkena imbas krisis akan menjadi konsumen yang secara tidak langsung mengendorse produk ini. Bahkan maskapai penerbangan Thailand tidak mau ketinggalan meraup untung dengan menjual tiket & seat khusus untuk spirit doll (suaramerdeka.jakarta.com 04/01/2022). Awak kabin pesawat pun diminta untuk melayani spirit doll layaknya penumpang pesawat lainnya. Diajak bicara, mau makan atau minum apa, serta harus memakai seat belt. 

Begitulah, faktor kesepian, stress, demi popularitas, ekonomi, bisnis dan lain-lain menjadi alasan bagi beberapa kalangan untuk memiliki spirit doll. Melihat jauh kebelakang, fenomena ini tidak lebih seperti praktek pesugihan dan budaya pagan. Mainan sejenis jailangkung pun bisa dikategorikan kesyirikan berkedok permainan, begitu juga patung, jenglot, vodoo dan lain-lain.

Tanda Kepribadian Islam Dol

Sesungguhnya manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. 3 hal mendasar yakni: kehidupan sebelum dunia ini, kehidupan saat ini dan kehidupan setelah dunia ini berakhir. Hubungan ketiganya merupakan kekuatan Aqidah seorang muslim. Sehingga melahirkan kepribadian Islam tangguh karena pola pikir Islam (Aqliyah) serta pola sikap Islam (Nafsiah). 


Manusia diberikan potensi berupa akal & naluri. Akal untuk berpikir,sedangkan naluri berkasih sayang & melestarikan keturunan (Gharizah Na'u) pemenuhannya harus dengan pola sikap Islam yang sesuai aturan hukum yang disyariatkan oleh Allah yakni melalui pernikahan yang sah. Adapun praktek menyimpang serta niat yang tidak benar otomatis tidak melahirkan amal shaleh malah melahirkan amal yang salah, jelas tertolak.

Praktek spirit doll di negara sekular lainnya tersebar sampai ke pelosok manapun. Banyak pelatihan bahkan secara on line memberikan materi bagaimana membuat spirit doll yang penuh inovasi. Padahal Allah akan menuntut & meminta mereka kelak di akhirat menghidupkan ciptaan mereka di dunia dengan cara meniupkan roh kedalamnya. Ini tentu tidak mungkin dan barulah mereka menyesal. 

Jadi jelas hukum spirit doll haram, bersekutu dan bergantung dengan benda mati yang ditinggali oleh jin didalamnya adalah perbuatan syirik yang sangat dibenci Allah. Dalam surah An Nisa ayat 48 yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar".

Setan membuat tipu daya dengan segala cara agar manusia semakin terjebak & mengikuti jejaknya kelak di neraka. Dan kita tentu tidak ingin anak keturunan serta umat ini terpedaya olehnya. Sekulerisme nyaris mengikis aqidah umat yang terlunta ditengah pusaran peradaban barat sekuler. Ghazwul fikri merupakan perang pemikiran abad ini, sebagai muslim jangan larut dalam tren menyesatkan. Apalagi ide childfree yang berpotensi untuk mengadopsi spirit doll akan menghancurkan peradaban umat manusia dari kepunahan. 

Negara sekuler gagal mendidik rakyatnya memahami tujuan hidup. Berbeda dengan negara yang menerapkan seluruh aturan Islam secara totalitas, negara ini akan membentuk masyarakat yang mempunyai perasaan & pemikiran yang sama serta berkepribadian Islam. Masyarakatnya akan gemar melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, karena aktivitas ini adalah aktivitas mulia yang ditempuh oleh Nabi & Rasul. 

Untuk memperoleh amal dakwah ini tentu diperlukan persiapan yang cukup dengan mengkaji Islam secara intensif dan berkesinambungan. Sehingga mampu mengajak umat dan membangkitkan kesadarannya akan pentingnya penerapan Islam secara totalitas dalam kehidupan. Wallahu'alam.

Goresan Pena Dakwah

ibu rumah tangga yang ingin melejitkan potensi menulis, berbagi jariyah aksara demi kemuliaan diri dan kejayaan Islam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak