Oleh: Linda Ummu Khansa
Tiba-tiba viral video lama dari Ustadzah Kondang Indonesia, yang dianggap telah membenarkan KDRT dan seruan untuk menutupi KDRT yang diamggap aib. Hal inipun kemudian diklarifikasi. Oki Setiana Dewi menegaskan dirinya menolak KDRT dalam bentuk apapun.Video yang tersebar luas di dunia maya dianggapnya tidak utuh sehingga konteksnya menjadi berubah.
"Tentu saya sangat menolak kekerasan dalam rumah tangga. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya," tulis Oki, dikutip Kompas.com dari akun Instagram @okisetianadewi, Jumat (4/2/2022). (Kompas.com, 05/02/2022)
Perlu difahami bahwa KDRT berbeda dengan aib. Islam tidak memperbolehkan suami memukul istri di tempat yang terlarang, seperti pipi dan wajah. Jika terjadi, dan tidak ada penyelesaian di antara keduanya, maka pihak ketiga dapat membantu untuk menyelesaikan perkara ini.
Adapun menjaga aib adalah menjaga rahasia hubungan suami dan istri. Di antaranya agar perselisihan tidak melebar, tidak ada campur tangan pihak lain yang subjektif memandang persoalan rumah tangga yang bersangkutan, tidak merusak kewibawaan pasangan, dan agar pasutri mengutamakan musyawarah berdua untuk menyelesaikan konflik sebagaimana yang ulama ajarkan.
Perlu diwaspadai, fakta-fakta ini dapat menjadi makanan empuk untuk menyudutkan ajaran Islam. Dr. Fika Komara mengkritisi respons dari kaum feminis terkait isu ceramah OSD yang sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak. “Kenapa kemudian opininya seolah-olah ada normalisasi KDRT dari mulut seorang daiyah? Ini menjadi pintu masuk untuk menggiring adanya pencitra-burukkan terhadap ajaran Islam. Bahkan sampai menyerang figurnya,” ujarnya.
Kasus KDRT yang kerap terjadi, seperti memukul, menampar, dan sebagainya, biasanya diawali pertengkaran yang dipicu banyak hal, misalnya masalah ekonomi, harga kebutuhan rumah tangga yang semakin mahal, sulitnya mencari nafkah, sampai ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si miskin yang semakin lebar.
Begitu pula, hubungan suami istri yang tidak harmonis, adanya orang ketiga, dan lainnya, karena lemahnya pemahaman umat terhadap pemahaman mengenai bagaimana konsep berumah tangga salam Islam. Ini juga tak lepas dari andil sistem pendidikan yang tidak memberikan pemahaman yang kaffah terhadap anak didik. Maka ini adalah persoalan sistemis yang harus dicabut dari akar masalahnya, yakni penerapan sistem kapitalisme.
Islam memiliki aturan paripurna terkait kehidupan berumah tangga sekaligus solusi terhadap berbagai masalah yang menimpa. Pertama, Islam menetapkan bahwa kehidupan rumah tangga adalah kehidupan persahabatan.
Pergaulan antara suami dan istri adalah pergaulan persahabatan, yaitu yang dapat memberikan kedamaian dan ketenteraman satu sama lain.
Demikianlah yang Allah tetapkan (lihat QS Al-A’raf [7]: 189, Ar-Rum [30]: 21)
Kedua, Islam memerintahkan pergaulan yang makruf (baik) antara suami dan istri. Allah juga memerintahkan pergaulan yang baik di antara suami istri dengan firman-Nya, “Dan bergaullah dengan mereka secara makruf (baik).” (QS An-Nisa [4]: 19)
Ketiga, Islam menetapkan kepemimpinan suami atas istri dalam rumah tangga.Dalam kehidupan suami istri, adakalanya terjadi masalah yang membuat suasana tidak baik. Untuk menyelesaikan berbagai masalah tersebut, Allah Swt. menetapkan kepemimpinan rumah tangga (qiyadah al bayt) berada di tangan suami. Allah Swt. berfirman, “Kaum laki laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS An-Nisa [4]: 34)
Keempat, Islam menetapkan mekanisme penyelesaian masalah dalam rumah tangga. Buka istri melakukan pembangkangan atau pelanggaran, maka ada langkah-langkah yang ditempuh, yakni dengan jalan nasihat, jika tidak ada perubahan dengan jalan memisahkan tempat tidur. Jika masih terjadi maka boleh dilakukan pemukulan, itupun tidak sembarang. Tidak boleh ditempat terlarang seperti pipi dan wajah, serta tidak menyakiti.
Kesempurnaan Islam dalam pengaturan kehidupan termasuk perkara rumah tangga seyogyanya harus dipahami oleh umat. Pemahaman umat yang baik, kontrol masyarakat serta penerapan Islam secara sempurna akan menjadi solusi jitu pemecahan permasalahan umat, termasuk KDRT.
Wallahu'alam bishshawwab
Tags
Opini