Oleh: Tri S, S.Si
Kaum muslim tak henti-hentinya mengalami penindasan. Kali ini korbannya adalah kaum muslim India. Serangan berupa seruan aksi kebencian sampai genosida diarahkan kepada mereka muslim India. Kehebohan ini bukan kali pertama terjadi, namun sudah sering. Diskriminasi agama terus memanas di India bahkan ini sengaja dibiarkan oleh pemerintah yang dipimpin oleh Partai Nasionalis. Konflik agama ini ramai diperbincangkan di dunia maya hingga seruan genosida terhadap penganut agama tertentu.
Sejatinya aksi kebencian ini diserukan oleh Anggota Senior Sayap Kanan Hindu yaitu Partai Politik Mahasabha melalui video yang beredar luas. Dikutip dari CNN Internasional, ia mengatakan, “Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang melindungi India dan menjadikan negara Hindu.” Lalu seruan tersebut disambut meriah oleh pemimpin agama setempat dengan tepuk tangan dari para penonton. Diskriminasi agama di India kian brutal dan sengaja dipertontonkan ke publik.
Banyaknya kasus diskriminasi di India sebab Partai Nasionalis Hindu yang sedang berkuasa dalam pemerintahan. Mereka senantiasa mengutarakan kebencian terhadap kaum muslim India. Meskipun aksinya kerap menuai kontra namun mereka tak pernah berhenti ingin menjadikan negaranya menjadi negara hindu. Sehingga kaum muslim senantiasa menjadi sasaran seruan kebencian mereka. Aksi diskriminasi agama yang kerap terjadi rupanya pemerintah tak mampu bertindak cepat. Bahkan pemerintah terkesan abai terhadap seruan kebencian terhadap kaum muslim India. Lemahnya pemerintah menangani kasus tersebut menjadi celah bagi mereka untuk terus memojokkan kaum muslim.
Ditambah tak ada hukum yang tegas untuk para pelakunya. Hukum yang dibuat oleh manusia tak mampu memberikan efek jera bagi pelaku ujaran kebencian terhadap kaum muslim India. Hingga akhirnya para pelaku berbuat sesuka hati mereka dan melukai muslim di sana. Jelas ini adalah bentuk pelanggaran hukum namun sangat disayangkan, pemerintah abai terhadap perlindungan muslim India. Aturan hukum yang diberikan tak mampu memberikan keadilan bagi saudara muslim India.
Kejadian kebencian terhadap kaum muslim bukan hanya terjadi di India saja, tapi di negara lain pun sama. Seperti Kondisi muslim Rohingya yang diburuh pemerintahnya hingga mereka keluar negaranya mencari suaka. Belum lagi kondisi muslim di Timur Tengah yang mengalami konflik di negaranya. Kondisi ini akan terus terjadi disebabkan kondisi kaum muslim saat ini terpecah-pecah tanpa penyatu umat. Jumlah kaum muslim banyak tapi tak memiliki kekuatan disebabkan tak ada Junnah (pelindung) bagi mereka.
Sebagaimana terkandung dari hadist, Imam Bukhari dan Muslim yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW, bersabda:
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]
Dalam hadist tersebut sangat jelas dinyatakan bahwa dibutuhkan seorang imam (pemimpin) yang mampu dijadikan sebagai perisai bagi kaum muslim, sehingga kaum muslim dapat berlindung kepadanya. Pemimpin ini juga yang mampu menyatukan umat muslim di seluruh dunia sehingga Islam tidak lagi dilecehkan. InsyaAllah.