BPJS, Loncatan Nyata Untuk Meraih Keuntungan Kapitalisme




Oleh : Mauli Azzura

Pasti terlintas dalam pikiran, kenapa sekarang BPJS menjadi kewajiban setiap orang untuk memiliki, bahkan diwajibkan atas pelengkap data administrasi seperti pembuatan SIM, SKCK, STNK, dan naik haji? 

Pemerintah menerbitkan aturan baru bagi semua warga Indonesia. Berlaku mulai Maret 2022 nanti, warga wajib memiliki Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau BPJS Kesehataan agar bisa mengurus berbagai keperluan. Seperti mengurus Surat Izin Mengemudi ( SIM), mengurus Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), hendak berangkat ibadah haji, dan jual beli tanah. Kewajiban itu tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. (Tribunnewsbogor.com 20/02/2922)

Kebijakan yang terkesan semakin mempersulit rakyat jelas terlihat.  Sama halnya dengan surat vaksin yang diwajibkan dengan dalih sebagai pelengkap data administrasi jika tidak ada maka tidak bisa dilanjutkan?. Sungguh rakyat dipaksa dan dipersulit dalam melakukan segala hal. 

Negara yang semestinya memberikan pelayanan kesehatan, malah serasa diperas untuk mengikuti aturan tersebut. Rakyat yang masih dalam masa pandemi membutuhkan riayah dari para pemimpin, bukan malah dijerat dalam pembayaran asuransi tiap bulan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Benar-benar hidup di era kapitalisme akan semakin mempersulit rakyat. Bukanya  memberikan hal positif bagi pengguna BPJS, tapi malah  menindas rakyat pelan-pelan melalui dana kesehatan yang harus dibayarkan.

Beginilah bila Agama dipisahkan dari kehidupan. Membalut jaminan kesehatan, nyatanya malah menjadi loncatan meraih keuntungan bagi kapitalisme. Dengan hal ini, masihkah meragukan sistem Islam? Sistem yang benar-benar menerapkan peraturan dan hukum dari Allah SWT. Yang berdiri berdasarkan sumber dari Al-Qur'an dan Hadist. Dengan sistem khilafah, rakyat dilindungi, dijaga, diriayah, sebagaimana rakyat diutamakan daripada kepentingan pribadi. Hanya Islamlah yang bisa menjamin kesejahteraan rakyat seutuhnya dan hakiki. 

Wallahu A'lam Bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak