Oleh : Ummu Hanif, Pemerhati Sosial Dan Keluarga
Mengutip laman akupintar.id, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa. Diharapkan Guru Penggerak dapat menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya. Guru Penggerak juga nantinya dapat mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Melalui program tersebut, pemerintah berharap pendidikan tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang baik sesuai Pancasila. Peran guru penggerak adalah pendorong transformasi pendidikan Indonesia. Diharapkan para guru penggerak ini mampu menumbuhkembangkan murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru lainnya, dan teladan bagi ekosistem pendidikan.
Kalau kita telisik lebih mendalam, sesungguhnya permasalah pendidikan kita sangat kompleks, bukan hanya sebatas kurikulum saja.
Pertama, masalah kurikulum. Kurikulum yang terus berganti menuntut guru untuk terus beradaptasi, namun kita lihat, tidak ada perubahan signifikan pada hasil pendidikan generasi. Kedua, masalah infrastruktur serta fasilitas pendidikan yang tidak merata. Problem ini telah menjadi problem lama yang belum ada solusi nyatanya. Ketiga, masalah kesejahteraan tenaga pengajar, khususnya guru yang berstatus honorer. Hal ini kemudian mneyebabkan guru tidak fokus sebagai pendidik, karena masih ahrus melakukan pekerjaan sambilan untuk mencukupi kebutuhan mereka. Keempat, kompetensi guru yang tidak merata. Hal ini menjadi faktor krusial mengingat guru adalah ujung tombak pendidikan. Ketika kompetensi mereka kurang, jelas seluruh kegiatan pendidikan tidak akan pernah berjalan optimal.
Maka ketika kita berbicara seputar peran guru, tidaklah bisa dipisahkan dari penyelesaian keempat masalah di atas secara menyeluruh. Guru hanyalah salah satu perangkat pendidikan. Adapun terkait guru sendiri. Dia adalah pelaku utama dalam meningkatkan SDM unggul dan berkualitas. Di sistem pendidikan kapitalisme seperti saat ini, peran politis guru terbajak oleh target pendidikan berparadigma kapitalis sekuler. Guru dijadikan penggerak peradaban kapitalisme yang menjauhkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Bahkan dengan kurikulum yang tersu berganti, kita bisa melihat bahwa target pendidikan tidak lebih hanya seputar literasi dan numerasi. Sehingga guru pun abai terhadap budaya – budaya asing yang bertentangan dengan Islam, selama materinya menunjang kegiatan literasi dan numerasi, mata ajar apapun bisa masuk ke pelajaran sekolah.
Dalam Islam, sektor pendidikan mendapat perhatian utama. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk kepribadian guru dan peserta didik bersyakhsiyah Islam, yakni pola pikir dan sikapnya sesuai dengan apa yang Islam tetapkan. Dasar kurikulum pendidikan Islam ialah akidah Islam.
Dengan syakhsiyah ini, seorang guru bukan hanya dituntut mengajar dengan baik, tetapi bagaimana ia mendidik anak didiknya dengan memadukan ilmu dan iman dalam pengelolaan pembelajaran. Dalam pandangan Islam, guru kompeten memiliki dua nilai, yaitu kepribadian mulia dan profesionalitasnya sebagai pendidik. Di sinilah peran strategis guru dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.
Maka, ketika kita berharap hanya dengan program guru penggerak akan mampu mentransformasikan pendidikan Indonesia menjadi berkualitas tinggi, adalah seperti jauh panggang dari api. Masalah pendidikan kita kompleks, yang harus diselesaikan dengan komprehensif pula. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari sistem ekonomi dan juga sistem politik. Maka berbicara transformasi pendidikan, nyatanya adalah berbicara transformasi seluruh sistem kehidupan. Dan berharap pada kapitalis adalah sebuah patah hati yang disengaja, karena sudah menjadi sifat dasar kapitalis yang hanya memfasilitasi mereka yang memiliki harta banyak. Maka, jalan satu – satunya untuk perubahan adalah dengan jalan Islam, yang dengannya seluruh sistem ini akan berjalan. Wallahu a’lam bi ash showab.