Oleh : Nikmatus Sa'adah
Salah satu bulan mulia dalam Islam adalah bulan rajab. Artinya, di dalam bulan mulia ini Allah akan melipatgandakan pahala dari setiap amal shalih yang dilakukan oleh seorang hamba. Keutamaan bulan Rajab juga dijelaskan di dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36. Melalui ayat ini, Allah berfirman
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (TQS At -Taubah : 36)
Selain itu, bulan Rajab juga memiliki keutamaan, yaitu akan dimasukkannya manusia ke dalm surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Barangsiapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan” (HR. Imam Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Didalam bulan rajab ini, juga terdapat peristiwa besar yang perlu diingat oleh kaum muslim, yaitu, yang pertama Isra' Mi'raj.
Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah SAW. Peristiwa ini berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Rasulullah SAW melakukan dua perjalanan penting dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yarussalem. Lalu, berlanjut menuju Sidratul Muntaha. Rangkaian perjalanan ini hanya terjadi dalam satu malam. Didalam peristiwa inilah, Allah SWT memerintahkan shalat lima waktu kepada Rasulullah untuk umatnya.
Kedua, Peristiwa perang tabuk, Salah satu perang terbesar dalam cerita Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 setelah hijrah. Rasulullah SAW baru kembali ke Madinah pada 26 Ramadhan, usai perang yang tejadi sekitar satu bulan.
Perang ini berbeda dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Rasulullah SAW menampakkan seluruh rencana perang, padahal biasanya menggunakan kode atau sandi yang tidak mudah diketahui musuh. Rasulullah berangkat bersama 30 ribu pasukan saat musim panas sehingga terasa sangat sulit bagi pasukan muslim. Pasukan ini kemudian disebut dengan jaisyul usrrah akibat kesulitan tersebut.
Ketiga, Pembebasan baitul maqdis, Baitul Maqdis berhasil dibebaskan Salahuddin Al-Ayubi atau Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi. Salahuddin mulai menggerakkan pasukkannya pada Jumadil Awal 583 Hijriah. Kemudian, mulai melakukan penyerangan pada 26 Rabi Al-Thani 583 Hijriah. Setelah berhasil merobohkan dinding Palestina pada 25 Rajab 583 Hijriah, Salahuddin merebut kembali kota suci tiga agama tersebut dan membebaskan Baitul Maqdis. Salahuddin selanjutnya mempersilahkan penguasa Palestina sebelumnya angkat kaki tanpa ada pertumpahan darah.
Keempat, Runtuhnya sistem Khilafah. Sistem khilafah terakhir adalah kekhilafahan Utsmaniyyah yang runtuh pada 27 Rajab 1342 Hijriyah atau 3 Maret 1924. Khilafah yang menguasai Turki ini dihapuskan oleh Mustafa Kemal Attaturk. Sebelumnya khilafah Islam berhasil menguasai 2/3 dunia selama beberapa generasi. Keruntuhan Khilafah inilah yang menjadikan kaum muslimin hari ini kehilangan 'ibu' mereka.
Begitulah kemuliaan bulan Rajab serta peristiwa penting yang perlu kita ingat sebagai muslim terbaik.
Maka, dalam momentum Rajab ini, selayaknya kaum muslimin mengoptimalkan gambaran Islam kaffah sebagai solusi untuk menggantikan peradaban kapitalisme hari ini. Peradaban kapitalisme yang diterapkan hari ini nyatanya telah rusak dan merusak. Cara pandang sekuler dan kapitalistik menjadikan manusia hanya mementingkan materi dengan menghalalkan berbagai cara.
Saatnya, kita nyalakan lagi bara perjuangan Islam di tengah-tengah umat untuk mengembalikan Khilafah di tengah-tengah kehidupan. Karena hanya dengan Khilafah seluruh makhluk bisa hidup sejahtera sesuai fitrahnya.
Wallahu 'alam