Arah Dan Tujuan Umat Muslim






Oleh: Yaurinda


Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Meski menjadi no 1 dalam intensitas umat muslim, ini tidak membuat negeri ini mudah untuk menerapkan agamanya. Bahkan belakangan banyak ulama yang dipersekusi, dituduh radikal bahkan untuk dakwah pun harus ada sertifikasi. Manusianya sendiri banyak yang tidak mengenal agama bahkan mereka dijangkiti Islamphobia.

Meski begitu kini mayoritas muslim tersadar bahwa mereka tidak aman bahkan memprihatinkan. Kehidupan kaum muslimin semakin terpuruk, terjajah, hancur dan tertindas. Dalam berbagai berita didunia dikabarkan nasib saudara-saudara kita yang ada Mesir, Palestina, Syiria, Iraq, Afghanistan, Chechnya, Rohingnya, Thailand Selatan, Filipina Selatan. Mereka dijajah, disiksa, dibantai dan banyak yang diusir dari negerinya, tanpa ada yang melindungi dan membelanya.

Di Indonesia sendiri, kita juga dapat melihat kemiskinan meningkat, harga kebutuhan pokok melambung tinggi, kualitas pendidikan rendah, sumber daya alam di habiskan korporasi asing, fasilitas kesehatan belum memadai, pergaulan generasi muda semakin rusak, korupsi merajalela, ekonomi berbasis ribawi, kerusakan lingkungan semakin parah, kemaksiatan ada dimana-mana.

Umat muslim dipaksa untuk memaklumi segala yang dilakukan para kapitalis, patuh, tunduk, bahkan ajaran dari ALLAH SWT juga mereka rubah. Padahal jelas generasi muslim telah dirusak dengan berbagai propaganda yang mereka buat. Sadar saja tidak cukup kita butuh pelindung agar kita bisa bersinar seperti yang rasul Muhammad SAW ajarkan kepada kita.
Harus ada perjuangan besar untuk merubah keadaan dunia yang saat ini masih jauh dari aturan Islam.

Seperti Perintah Allah SWT tersebut telah disampaikan melalui firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah 208:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Syari’at Islam akan diamalkan secara kaffah jika ada institusi yang mewadahinya. Institusi tersebut adalah Daulah Khilafah Islamiyah. Daulah akan memantau apakah Syari’at Islam dapat diamalkan secara menyeluruh, baik dalam aqidah, ‘ibadah, makanan, pakaian, akhlaq, pengamalan mu’amalah, sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, peradilan, pendidikan dan politik luar negeri.

Beberapa cara telah ditempuh oleh ormas Islam diseluruh penjuru dunia mulai dari masuk dalam sistem demokrasi, perbaikan sosial ekonomi, perbaikan individu, people power, juga kudeta. Namun sejauh ini perjuangan umat masih belum membuahkan hasil, lantas apa yang belum dicoba oleh kebanyakan muslim?. Harus ada metode yang dipikul bersama dan paling efektif yang belum pernah di coba.


Disini dibutuhkan kesamaan persepsi juga cara yang akan ditempuh umat dalam mencapai perubahan. Harus ada tujuan dan arah perjuangan yang jelas dan sesungguhnya ada satu cara yang belum dicoba. Yaitu cara nabi Muhammad SAW menegakkan negara. Rosul sudah menyampaikan ajaran, gambaran dan contoh penerapan sistem Islam. Tahapan yang dilakukan rosul ada peberapa tahap. 

1.Tahap Pembinaan dan Pengkaderan.

Tahapan ini ditempuh dengan jalan mendidik dan membina masyarakat dengan ‘aqidah dan syariah Islam. Pembinaan ini ditujukan agar umat Islam menyadari tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang Muslim. Yang akan mewujudkan kesadaran umat akan pentingnya diterapkan syariat Islam. Dalam hal ini tentu saja membutuhkan wadah atau partai untuk membentuk kekuatan awal ditengah pergolakan yang terjadi dimasyarakat.

2.Tahap Interaksi dan Perjuangan di Tengah Ummat.

Setelah lahir individu-individu Islam yang sudah tergabung dalam kelompok dakwah atau partai politik Islam, akan berlanjut pada tahap kedua, yaitu tahap interaksi dan perjuangan di tengah ummat. Individu-individu tadi akan ikhlas terjun di tengah-tengah masyarakat untuk meraih kekuasaan dari tangan umat.
 Allah SWT berfirman:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ ﴿٩٤﴾

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (QS. Al-Hijr: 94).

Proses akhir dakwah tahap kedua ini jika partai sudah dilaksanakannya thalabun nushrah( mencari dukungan politik dari ahlun nusrah) kepada para pemimin umat. Ada hakikatnya kekuasaan bisa diraih asal umat rela menyerahkan kekuasaan pada kelompok Islam tersebut.

3.Tahap Penerapan Hukum Islam 

Setelah thalabun-nushrah berhasil, akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu penerapan syari’at Islam sebagai hukum dan perundang bagi masyarakat dan negara secara kaffah. Dengan diterapkan Islam  kaffah, insya Allah keagungan Islam akan nampak dalam penerapannya di dalam negeri dan juga akan nampak dari tersebarnya Islam ke seluruh penjuru dunia, untuk menebar rahmat-Nya. Hal itu sebagaimana yang telah dijanjikan Allah SWT dalam Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’: 107. Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)rahmat bagi semesta alam” (QS al-Anbiya’ [21]: 107).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak