Oleh : Mauli Azzura
Serial layangan putus menceritakan tentang kehidupan setelah menikah yang ternyata tak seindah ekspetasi. Inilah yang menjadi sorotan banyak orang.
Banyak dari mereka malah menjadi gamophobia. Gamophobia adalah ketakutan yang berlebihan untuk menjalin komitmen dan menikah. Penyebab gamophobia dapat terjadi karena trauma akibat kegagalan hubungan di masa lalu atau melihat orang tua yang bercerai.
Ciri-ciri gamophobia adalah timbulnya rasa cemas ketika memikirkan komitmen hubungan di masa depan, negatif thinking terhadap suatu hubungan, menghindari topik tentang pernikahan, menghindari hubungan yang serius, dan tertekan bila menjalin hubungan. (TribunBali.com 04/01/2022)
Phobia sendiri adalah ketakutan berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya, tetapi tetap membuat cemas. Dalam kasus gamofhobia, itu adalah ketakutan akan komitmen atau pernikahan. Jika hanya memikirkan komitmen atau pernikahan membuat seorang berkeringat, membuat jantung berdebar, atau membuat pusing, orang tersebut mungkin menderita gamofhobia.
Gamophobia terjadi karena pemikiran yang sulit mempercayai orang lain, pemikiran yang terbentuk setelah menyaksikan tayangan perselingkuhan atau masalah-masalah rumah tangga menjadikan kesempitan dalam berfikir.
Layaknya orang yang jauh dari agama, dan mengganggap Tuhan tiada memberikan qodo yang terbaik untuk hamba-Nya. Tayangan-tayangan sekuler berhasil menciptakan rasa tidak aman dalam kehidupan berumah tangga. Padahal jika sebuah pernikahan dilakukan sesuai Syariah, maka akan tercipta kebahagian dunia akhirat yang disertai niat ibadah di dalamnya.
Dalam sebuah pernikahan, akan selalu ada masalah-masalah yang menimpa, namun bila di lihat dari sudut serial layangan putus, maka Islam memiliki solusi yakni poligami.
Inilah yang membuat pemikiran manusia jauh dari Islam, bahkan Islam pun sudah memiliki solusi untuk tiap permasalahan, namun sebuah komitmen dalam pernikahan akan menciptakan kebahagiaan dikarenakan ilmu yang menjadikan manusia memiliki rasa takut akan dosa.
Dalam serial tersebut, akan menciptakan pemikiran berbeda bagi penonton, pesan moral dan dampak buruk akan diterima masyarakat dengan berbeda. Jika adanya penghianatan dalam rumah tangga dikaitkan dengan hawa nafsu dan materi, maka itu benar, terlebih kita hidup di era kapitalis, namun bila sebuah rumah tangga yang di hiasi dengan kesiapan ilmu dan rasa takut kepada Allah, semua itu tidak akan terjadi.
Banyak kisah lain dari para sahabat Nabi yang memiliki istri lebih dari satu, namun kehidupan mereka didasari atas ilmu agama dan dengan niat ibadah, maka tiada alasan bagi kaum muslimin untuk memiliki rasa gemophobia.
Sebuah rumah tangga yang tentram akan tercipta selama didalam nya ada ilmu, aturan dan hukum Islam yang diterapkan.
Wallahu a'lam Bishowab