Bahayanya sesajen Bagi Akidah Umat

 


Oleh  Mutiara R

(Siswi kelas IX HSI Al-Fath) 



Sesajen adalah sebuah kepercayaan orang terdahulu dan masih melekat pada masyarakat hingga sekarang. Budaya seperti ini termasuk budaya animisme yaitu kepercayaan kepada makhluk halus dan roh yang mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar roh tersebut tidak mengganggu manusia. Khususnya oleh masyarakat di beberapa wilayah yang masih sangat kental budayanya dengan animisme. 


Sesaji bisa berupa berbagai macam benda, tetapi pada umumnya makanan. Sebagian sesajen berupa benda yang biasanya dipercayai oleh masyarakat, yaitu yang disukai oleh makhluk halus atau jin.


Saat ini karena adanya bencana alam yang terus berkelanjutan seperti gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami yang menjadikan masyarakat percaya bahwa kejadian itu pasti datang karena penunggu itu marah. Sepertinya karena ingin terbebas dari bencana alam tersebut, maka masyarakat berpikir bahwa melakukan ritual sesaji adalah bentuk yang tepat agar penunggu gunung tidak marah. 

    

Hal itu adalah tipu daya setan yang terkutuk di balik sesaji untuk menyesatkan umat manusia. 


Allah berfirman dalam ayat :


قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيم﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ 


Artinya:

"Iblis menjawab, "karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (Al-A’râf[7]:16-17).


Sesajen itu adalah salah satu perbuatan syirik. Syirik adalah sebuah perbuatan mempersekutukan Allah, dimana seseorang menjadikan sesembahan lain sebagai illah-illah mereka. 


Syirik dibagi menjadi dua:


Pertama, menjadikan illah-illah lain sebagai tandingan Allah. 


Kedua, menyertai amalan ibadah dengan riya'.


Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48:  


إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ.


Artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya." 


Maka sudah sepantasnya bagi seseorang yang mengaku Muslim untuk menjauhi praktek syirik. Juga berhenti menjadi pendukung para pecinta syirik dengan dalih sedekah kepada hewan atau yang lainnya, dan jika diteliti hanyalah sebagai sebuah pembelaan saja. 


Berhati-hatilah wahai umat Muslim dengan kalimat-kalimat pembelaan yang justru akan menjadikan umat bingung dan semakin terjerumus dalam kesyirikan. 

 

Wallahu a'lam bissawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak