Oleh Alvera
Aktivis Dakwah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengingatkan dalam suatu acara kepada umat muslim agar jangan terlalu dalam mempelajari agama, karena akan terjadi penyimpangan. Pernyataan ini menimbulkan banyak kecaman, hingga akhirnya Kadispenad Brigjen TNI Tatang turun tangan memberi klarifikasi. (Tirto.id, 06/12/2021)
Ini hanyalah salah satu fitnah yang dituduhkan kepada agama Islam. Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj meminta dosen agama di fakultas umum tingkat universitas untuk tidak terlalu banyak mengajarkan akidah dan syariah. Karena hal ini akan meningkatkan risiko radikalisme. (Cnnindonesia.com, 05/04/2021)
Di Indonesia, radikalisme seringkali disangkut-pautkan dengan agama, terutama agama Islam. Radikalisme merupakan produk Barat yang bertujuan untuk menjauhkan umat dari ajaran Islam serta untuk menakut-nakuti kaum muslim agar meninggalkan agamanya sendiri. Istilah radikalisme terus-menerus ditudingkan kepada Islam.
Padahal mempelajari agama sangatlah penting, karena kita bisa mengetahui tentang yang hak dan yang batil, halal dan haram, membela keadilan dan melawan kezaliman. Agama juga bukan hanya berisi tentang ibadah saja, tapi juga tentang muamalah, pidana, jihad, hingga pemerintahan khilafah, dll. Maka mempelajari ilmu agama adalah fardu bagi seorang muslim. Nabi saw. bersabda:
“Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR Ibnu Majah)
Memberikan stigma negatif atas aktivitas mendalami Islam adalah bagian strategi deradikalisasi, yaitu menjauhkan umat dari agamanya sendiri. Umat jadi takut belajar Islam dan mereka akan buta terhadap agamanya. Bagaimana jadinya jika hal itu terjadi? Mereka akan mudah disesatkan seperti menerima paham L98T, melegalkan perzinaan dengan alasan persetujuan, menelan mentah-mentah pluralism, atau melegalkan ribawi.
Islam adalah solusi agar tidak terjadi kerusakan dahsyat di negeri ini. Bukan sekedar ilmu, Islam juga adalah ideologi dan aturan kehidupan yang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Islam mendatangkan keberkahan dan keselamatan. Meninggalkan Islam membuat kita semua celaka di dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam bishshawab.