Arti Toleransi Sejati




Oleh : Yaurinda


Akhir tahun telah menyapa awal tahun sedang menanti aksi protes soalan toleransi semakin gencar jadi opini, apa arti sesungguhnya toleransi? Apa mengucapkan selamat hari raya agama lain itu toleransi? Apa mengusik dan ikut campur agama orang lain itu toleransi? Menyiksa agama minoritas itu toleransi ? 


Semua yang berkaitan dengan toleransi mengarah pada Islam padahal agama paling toleran itu ya Islam. Yakin tak percaya ? Dikutip pada laman FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf merespons polemik perihal boleh atau tidaknya umat Islam menyampaikan ucapan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Bukhori menilai tidak boleh ada paksaan bagi pihak yang mau mengucapkan atau pun tidak mengucapkan. Minggu (19/12/2021).


Respon yang demikian sesungguhnya tidak menjelaskan apa-apa karena memilih jalan tengah, ini lah akibat dari penerapan sistem yang selalu mengambil jalan tengah yaitu sekuler kapitalis. Sistem ini yang diterapkan di negara kita dan menyebabkan Islam diacak-acak sesuka hati mereka. Seharusnya Islam bisa jadi penguasa di negara mayoritas muslim, namun kenyataannya tidak.


Hal ini akan berbeda jika Islam diterapkan dalam suatu negeri. Meski muslim jadi minoritas dia akan jadi pemimpin yang adil dan menjaga agamanya. Menurut Islam sendiri toleransi adalah tidak mengganggu agama lain dan membiarkan mereka beribadah bukan ikutan melaksanakan ibadah. Ini adalah asbanun nuzul turunnya surat Al Kafirun.


Jadi ceritanya dulu kaum Qurais di Mekah menawarkan. "Hai Muhammad, kami akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu juga menyembah apa yang kami sembah, dengan begitu kita bisa bekerja sama dalam hal ini. Jika apa yang kamu sembah lebih baik dari sembahan kami, maka kami akan mengambil kebaikan itu, begitu juga dengan dirimu, jika apa yang kami sembah lebih baik dari sembahanmu, maka kamu pun juga harus mengambil bagian darinya.”


Namun Nabi Muhammad SAW menjawab tidak bisa begitu. Kemudian Allah SWT menurunkan surah al-Kafirun ayat 1-6: 1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. 5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu, untukku agamaku.


Toleransi itu membiarkan tidak mengganggu bukan ikut-ikutan agama lain apalagi berani merubah agama lain. Itu namanya bukan toleransi tapi tak mengerti budi pekerti. Jaga agama dengan terus belajar Islam kaffah agar kita tahu dan tidak latah dalam berbuat. Wallahualambissowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak