Oleh : Maftucha S. Pd.
Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam
Perayaan hari ibu, mungkin wajar saja dilakukan jika tujuannya memang untuk mengingatkan bahwa betapa pentingnya peran seorang ibu, atau perayaan kemerdekaan, perayaan Hari besar agama dlsb. Namun bagaimana jika setiap tahun kita selalu diributkan dengan perayaan terorisme? Tentu maksudnya bukan perayaan layaknya tahun baru, melainkan selalu saja ada penangkapan terduga teroris menjelang bulan terjadinya aksi terorisme atau akhir tahun, dimana selalu dikaitkan dengan keamanan perayaan natal dan tahun baru.
Baru-baru ini kita pun lagi-lagi diributkan dengan aksi densus 88 yang menangkap beberapa ulama yang menjadi terduga anggota JI dan kebetulan menjadi anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang akhirnya muncul isu pembubaran MUI.
Yang menjadikan isu ini tidak pernah selesai adalah tidak pernah benar-benar terbukti bahwa terduga teroris itu memang melakukan aksi terorisme, karena semua masih dugaan, kita pernah ingat apa yang dilakukan kepada ustadz Abu Bakar Ba'asyir, walaupun sudah dipenjara bertahun tahun tapi tuduhan melakukan aksi terorisme tidak terbukti, padahal alasan beliau dipenjara pada awalnya adalah aksi terorisme.
Kemudian kita tentu juga masih ingat terduga teroris Siyono yang ditembak mati, padahal belum terbukti dia melakukan aksi terorisme atau tidak.
Padlberdasarkan hasil autopsi ternyata ditemukan tulang yang patah dibagian dada, juga luka ketokan dibagian kepala, dari hasil autopsi juga tidak ditemukan tanda-tanda kalau siyono melakukan perlawanan seperti apa yang dituduhkan oleh anggota Densus 88.
Teror WTC yang pernah terjadi dan kemudian dikampayekan secara besar-besaran keseluruh dunia pun belum bisa terbukti secara meyakinkan bahwa semua itu adalah didalangi oleh al-qaeedah.
Penangkapan demi penangkapan tersebut yang selalu dikait kaitkan dengan jihad dan simbol islam lainnya, kemudian tidak ada bukti yang meyakinkan membuat kita bertanya tanya, benarkah ini adalah aksi terorisme atau pengalihan isu atau proyek Islamophobia?
Proyek besar
Pada faktanya masyarakat semakin menjadi pintar dengan isu-isu yang bergulir. Masyarakat mencurigai bahwa isu-isu tersebut hanyalah pemgalihan isu dari ketidakmampuan penguasa dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.
Dalam keadaan pandemi yang belum jelas kapan berkahir, alih-alih pemerintah mengatasi masalah ini dengan tuntas justru kebijakan yang dikeluarkan membuat rakyat semakin susah, bantuan yang tidak tepat sasaran semakin memperparah keadaan.
Disisi lain pemerintah dirasa tidak adil kepada ummat Islam, perlakuan aparat kepada terduga teroris dirasa lebih kejam dibandingkan kepada gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Banyak agenda-agenda pemerintah yang selalu menyudutkan ajaran Islam dan mempertentangkannya dengan nilai-nilai pancasila. Bahkan untuk penerimaan ASN saja soal tes yang digunakan turut menyudutkan ajaran Islam. Jihad dan Khilafah yang merupakan warisan agung peradaban Islam selalu dijadikan kambing hitam.
Islam Agama yang Sempurna
Islam adalah ajaran agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Islam merupakan agama terakhir dari agama-agama samawi lainnya, begitu pun Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir. Islam datang sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya sehingga ajaran yang dibawa juga telah sempurna.
Seluruh ajaran Islam atau syariat Islam merupakan ajaran yang mampu menghadapi tantangan setiap permasalahan zaman, yakni sejak masa ketika Rasulullah diangkat menjadi Nabi sampai kondisi kita saat ini.
Islam memiliki seperangkat aturan dari A sampai Z, dari manusia didalam kandungan sampai nanti di liang lahat, dari bangun tidur sampai akan tidur kembali.
Maknanya bahwa syariat Islam merupakan way of life yang bisa digunakan oleh manusia dalam rangka menjalani dan menyelesaikan seluruh persoalan yang muncul ditengah-tengah kehidupan kita. Islam memiliki cara bagaimana supaya manusia bisa berinteraksi dengan sesamanya tanpa menanggalkan nilai-nilai mereka sebagai makhluk yang berakal dan beradab.
Islam memiliki konsep bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupan ekonominya tanpa menindas kaum yang lain, yakni dengan konsep non ribawi dan pengaturan kepemilikan.
Islam juga punya konsep bagaimana menjalankan semua aturannya dengan baik melalui kontrol dari negara yakni khilafah yakni dengan menjadikan dakwah dan jihad sebagai politik internasionalnya.
Semuanya dijalankan dengan konsep yang manusiawi sesuia dengan arahan wahyu Ilahi. Semuanya jika dijalankan dengan benar akan melahirkan rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya bagi kaum muslim saja.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa syariat Islam seperti Jihad justru membebaskan manusia dari belenggu penindasan, sehingga pasukan Islam dirindu untuk membebaskan mereka dari penguasa diktator.
Sejarah juga menunjukkam bahwa ketika Islam diterapkan secara sempurna melalui bingkai negara, tercipta lah sebuah peradaban agung nan gemilang, yang belum bisa ditiru oleh peradaban manapun.
Tags
Opini