Oleh : Rindoe Arrayah
Hingga kini masih hangat dibicarakan di media sosial berita tentang salah satu putri mendiang Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yakni Diah Mutiara Sukmawati resmi memeluk agama Hindu. Sukmawati Soekarnoputri menjalankan upacara prosesi perpindahan ke agama Hindu di Kawasan Soekarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali (liputan6.com, 27/10/21).
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim terbesar di dunia, tapi justru mengundang banyak tanya terkait dengan maraknya berbagai perilaku nyeleneh rakyatnya, mulai dari pelecehan terhadap Islam hingga kasus murtad. Mengapa saat ini orang begitu mudah untuk murtad?
Hal ini dikarenakan, diterapkannya sistem Kapitalisme-Sekularime sebagai aturan kehidupan di negeri ini. Sekulerisme adalah suatu paham yang memisahkan agama dari kehidupa. Tentuna sangat berperan besar dalam melahirkan orang-orang yang dengan mudahnya murtad dari Islam dan orang-orang dengan terang-terangan melecehkan Islam dan menolak syariah Islam.
Dengan berlandaskan Sekularisme inilah lahir ideologi Kapitalisme. Dan dari Kapitalisme inilah melahirkan sistem demokrasi yang telah nyata rusak dan merusak. Dalam demokrasi ini terdapat empat kebebasan yang dijamin oleh undang-undang, diantaranya kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan kepemilikan dan kebebasan berperilaku.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 85:
" Apakah kalian mengimani sebagian al-kitab dan mengingkari sebagian lainnya? Tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang-orang yang berbuat demikian diantara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka di kembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan".
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq ra pernah ditentukan hukuman secara tegas bagi orang yang murtad adalah hukuman mati. Demikian pula kepada para penolak syariah,mereka diperangi setelah sebelumnya mendapatkan peringatan terlebih dahulu oleh penguasa. Inilah bukti bahwa penguasa muslim wajib menjaga aqidah umat, jangan sampai banyaknya orang murtad dan para penolak syariah menular ke masyarakat luas.
Hanya saja untuk saat ini, kita tidak bisa berharap banyak kepada para pemimpin muslim karena justru merekalah penjaga penerapan sistem sekuler. Sehingga, tidak mengherankan jika kasus murtad ataupun penghinaan terhadap ajaran Isalm akan senantiasa terulang.
Untuk itulah pentingnya penegakan syari’at Islam agar roda kehidupan di negeri ini bisa berjalan sesuai tuntunan Islam. Oleh karena itu, mari bersama rapatkan barisan demi memperjuangkan tegaknya kembali sebuah institusi, yaitu Khilafah Islamiyah yang akan menerapkan syari’at-Nya di seluruh aspek kehidupan.
Wallahu a’lam bishshowab.