Pertukaran Pemuda Sultra Antar Negara Resmi Dilepas, Harapan Mendongkrak Perubahan?



Oleh : Rayani umma Aqila

Bertepatan dengan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi melepas empat delegasi Sultra dalam program pertukaran pemuda antarnegara, di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur, Kamis (28/10/2021). Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, mengatakan pemuda sebagai agen perubahan merupakan sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari. Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa. Dia mengingatkan kepada para pemuda bahwa persatuan adalah syarat mutlak sebuah loncatan perubahan dan menghadapi berbagai tantangan.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas dalam sambutannya mengatakan para pemuda harus kembali mengingat komitmennya yang diikrarkan pada 1928 silam ketika Sumpah Pemuda bahwa hanya dengan persatuan dapat mewujudkan cita-cita bangsa. kendariinfo.com (28/10/2021) Adapun tujuan dari program ini dimaksudkan untuk menjalin persahabatan internasional dan hubungan bilateral antara kedua negara. Para delegasi pemuda dari kedua negara dapat meningkatkan kemampuan leadership dan dapat mengembangkan potensinya masing – masing. Selain itu diharapkan membawa perubahan di tangan pemuda yang menjadi slogan pada umumnya, karena jika tidak hanya sekedar slogan ketika tidak diterapkan. Pemuda sangat identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, kemurnian idealismenya, keberanian dan keterbukaan menerima hal-hal baru, semangat pengabdiannya, spontanitas, inovatif, kreatif, keinginan untuk segera mewujudkan hal-hal yang baru, keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap yang mandiri,  dan masih langka dalam pengalaman. 

Hanya saja melihat realitas saat ini, kelemahan yang nampak dari sosok seorang pemuda adalah kontrol diri dalam arti mudah emosional. Sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri melawan status quo (tirani) seperti yang digambarkan dalam sejarah bangsa-bangsa. Namun, alih - alih membawa perubahan potret pemuda saat ini dalam sistem sekuler saat ini, pemuda hanya dijadikan objek meraup suara, objek penerapan aturan, dan objek materi sekedar berbangga sekedar membawa nama negara di dunia internasional, nihil membawa perubahan, pun tak hanya itu output sistem pendidikan saat ini, tidak membentuk karakter pemuda sebagai karakter pejuang, agen perubahan.

Ketika ada pemuda yang bersuara kritis, banyak yang diciduk aparat, bahkan sampai dilakukan kekerasan fisik saat mereka berdemo. Paradigma perubahan yang digerakkan pemuda dalam sistem liberal sekuler saat ini, sebatas materi, meraih penghargaan, tidak membentuk perubahan mendasar dalam masyarakat. Ini pula yang menjadi tantangan global yang menghadang pemuda. Pemuda saat ini hidup dalam kondisi masyarakat yang semakin individualis, semua diukur dengan serba materi akibat budaya liberal yang mempropagandakan kebebasan. Kondisi ini bermula dari akidah sekulerisme yang menyebabkan aturan agama hanya ditempatkan pada ibadah ritual sementara aturan kemasyarakatan dikembalikan kepada manusia. 

Dengan sistem itu pula menjamin kebebasan dasar yang dimiliki setiap orang yaitu kebebasan berkeyakinan, berpendapat, berperilaku dan kepemilikan, setiap orang boleh mengekspresikan dirinya selama dianggap tidak merugikan pihak lain. Itulah yang dilegalkan dalam sistem hukum yang ada. Wajar jika berdampak pada pemuda yang semakin permisif dan semakin jauh dari tuntunan pencipta. Padahal jika peran mereka menjadi perhatian bagi negara bukan tak mungkin dapat menjadi potensi sebagai motor penggerak perubahan apabila dibarengi dengan pemuda yang berkualitas. Dengan demikian,  proses pendewasaan pemuda harus mendapatkan perhatian yang serius karena mereka akan menjadi generasi penerus, pengganti, dan perubah zaman. 

Lalu bagaimanakah dengan konsep Islam  dalam pemberdayaan pemuda? Sistem Islam memiliki sistem yang komprehensif dan menyeluruh dalam membentuk karakter pemuda. Kepribadian Islam membentuk pemuda bukan sekedar pembebek, melainkan sebagai motor penggerak dan memiliki inovasi bagi peradaban bangsa. Sistem pendidikan Islam membentuk karakter pejuang, tidak berlandaskan kepada materi ketika mencari ilmu. Kepedulian kita terhadap pemuda mengharuskan kita untuk memiliki visi  berupa politik, ekonomi, pendidikan, isu sosial yang bersifat global untuk kehidupan. Visi tersebut dapat menjadi teladan bagi pemuda di seluruh penjuru dunia.

Seperti Firman Allah: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam” (QS. 21:107) yang artinya Rasulullah diutus tidak hanya untuk kaum tertentu tapi untuk seluruh alam. Dengan demikian visi ini harus melampaui sekat-sekat nasionalis, suku, dan ras. Tak hanya itu secara spesifik dijumpai pada diri Rasulullah SAW sebagai  pendidik, antara lain : kasih sayang (QS.Al-Fath : 29), sabar (QS.Al-Baqoroh : 153), cerdas mampu menganalisis setiap masalah yang muncul dan memberikan solusi yang tepat, tawadhu kepada siapa saja baik kepada yang tua maupun yang lebih muda, bijaksana, pemberi maaf, kepribadian yang kuat, dan optimis terhadap tugas pendidikan. 

Inilah output hasil pembinaan Rasulullah, sebutlah Zaid bin Tsabit ra. yang  fasih bahasa Ibrani dan bahasa Syria, sehingga Zaid  menjadi sekretaris Rasulullah ketika berunding dan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab. Usamah bin Zaid dipercaya sebagai panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun. Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia baru berusia 20 tahun, dan masih banyak lagi  shahabat yang lain. Inilah hasil gemblengan Rasulullah SAW telah mampu memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan Islam sampai Islam mampu menguasai 2/3 dunia. Pantas bila Rasulullah bersabda ",Perjuanganku didukung oleh pemuda, oleh sebab itu wasiat yang baik untuk mereka”.

Terakhir, Rasulullah, para shahabat, dan generasi terbaik masa lalu telah memberika teladan kepada kita bahwa hanya pemudalah yang membangun peradaban Islam dan mengisi peradaban Islam dengan jalan yang mulia. Saat ini, kita tengah menantikan kembali para pemuda Islam untuk menjadi teladan bagi generasi lain, menjaga kesucian dan kehormatan dengan penuh harga diri, peduli terhadap perkara-perkara yang terjadi  ditengah masyarakat dan dunia.  Pemuda yang berjuang mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran serta berdiri di depan melawan ketidakadilan, pemikiran liberal, dan kezaliman dimanapun. Pemuda Islam hari ini adalah pemimpin dunia di masa depan, patutlah direnungkan mampukah pemuda masa kini mengukir sejarah kembali seperti para pemuda di masa lalu, sepertinya saat ini kita kehilangan sosok pemuda seperti Usamah bin Zaid sang komandan, Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang amanah, Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi Thalib yang perkasa, dan Muhammad al-Fatih sang penakluk.

Kita justru mudah mendapati para pemuda seperti kondisi Kan’an bin Nuh yang menolak kebenaran, sosok Samiri yang menyesatkan, atau sosok Abdullah bin Ubay bin Salul yang munafik, atau sosok-sosok lainnya yang bodoh dan jahil dalam ilmu. Namun, sosok pemuda yang berprestasi luar biasa  tentu saja ada dan mempunyai nilai sejarah tersendiri. Perubahan masa ke masa tidak lepas dari tangan pemuda, sebut saja revolusi Perancis, langkah tentara Mongol untuk menguasai dunia dihentikan oleh seorang panglima muda dari Mesir bernama Saifuddin Qutz dalam Perang ‘Ain Jalut, ada pula Muhammad Al Fatih (21 tahun) pembebas Konstatinopel, ibukota Romawi Timur, tragedy Tianamen (1989) di Cina digerakan oleh Pemuda, termasuk kejatuhan rezim Tunisia dan Mesir di tahun 2011 tidak lepas dari tangan pemuda untuk itu kita berharap negara sangat diharapkan membentuk para pemuda seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah melalui para sahabatnya yang berusia muda untuk membawa perubahan yang tentunya untuk kemuliaan Islam.
Wallahu’alam bishawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak