Oleh: Sabrina Nusaibah
Tiap muslim wajib merealisasikan segala perintah Allah swt. Hal
itu sebagai bukti dan konsekwensi keimanan. Banyak kewajiban yang Allah perintahkan pada hambaNya. Selain
perkara ibadah mahdoh seperti sholat wajib, puasa ramadhan, zakat dan ibadah lainnya.
Allah juga mewajibkan kita untuk mewujudkan kembali dan melanjutkan kehidupan
Islami yang dahulu sudah pernah direalisasikan kaum muslimin. Kewajiban ini sangat mendesak dan termasuk perkara besar, namun
hari ini terabaikan oleh
sebagian besar umat Islam.
Perkara besar dan kewajiban tersebut berada pada ranah hablum minan-nas, seperti bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan bidang sosial lainnya. Lebih tepatnya adalah
sebuah sistem yang mampu mengurusi dengan benar dan adil khususnya dalam
bidang-bidang tersebut. Sistem itu adalah sistem Islam dimana bentuk pemerintahannnya
adalah Daulah Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang Khalifah.
Mendirikan sistem tersebut adalah wajib hukumnya, bahkan para
ulama menyebutnya sebagai
mahkota kewajiban (tajul Furudh).
Apabila kewajiban ini ditegakkan,
maka kewajiban-kewajiban
lainnya akan bisa direalisasikan secara kaffah dimuka bumi ini. Seperti berhukum
dengan seluruh hukum yang diturunkan Allah. Dalam Alquran Allah berfirman:
فَٱحۡكُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ
بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ ٢٦
“Karena itu perintahlah (terapkanlah hukum) di antara manusia itu
dengan (menggunakan) kebenaran. Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu sehingga
ia menyesatkan kamu dari jalan Allah.” (QS Shad [38]: 26).
Penggunaan pola (wazan) fa’îlah tidak hanya
berkonotasi pada orangnya saja, tetapi juga bisa menunjukkan pada jabatan dan
lembaganya. Alasannya, orang tersebut tidak akan pernah disebut sebagai
Khalifah kalau tidak menduduki jabatan Khilafah.
Masih banyak ayat lain yang menunjukkan dan menegaskan wajibnya
seorang khalifah dalam menerapkan syariat Islam. Karena itu, umat Islam
mestinya sadar dan bergegas memperjuangkan kewajiban agung tersebut. Agar
kewajiban-kewajiban lainnya bisa direalisasikan secara totalitas dalam hidup
ini.
Wallahu a'lam bish ashwab