Oleh: Oleh: Dian Safitri
Penulis Muslimah Batu,Malang
"Satu ibu bisa merawat 10 anak, tapi 10 anak belum tentu bisa merawat satu Ibu
Ibu, Nasibmu Sekarang..."
Viral surat pernyataan anak yang menyerahkan perawatan ibu kandung mereka ke sebuah panti jompo. Tiga anak ini mengaku tidak bisa merawat ibunya karena kesibukan mereka.
Nasib malang ini dialami oleh Ibu trimah asal Magelang Jawa Tengah. Ibu Trimah diserahkan 3 anaknya ke Griya Lansia Husnul Khotimah Malang Jawa Timur.
Bahkan 3 anak kandung bu Trimah ini juga menyerahkan perawatan ibunya ke Griya Lansia Husnul Khotimah hingga ibu Trimah meninggal dunia (News.com ,29/2021)
Ibu Dalam Buaian Kapitalisme
Inilah dampak liberalisme dalam keluarga yang tak lagi menjadikan halal dan haram sebagai standar kehidupan tapi berdasarkan asas manfaat jika orangtua sudah tidak memberi manfaat dan dirasa menambah beban, anak rela menyingkirkan orangtuanya
Naudzubillahimindzalik...
Sungguh ganas dampak liberalisme ditengah keluarga yang perlahan mengikis pemahaman terhadap Islam menjadikan hilangnya hak dan tanggung jawab dalam menjalankan peran keluarga
Ayah adalah pemimpin dalam keluarga yang bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, ibu sebagai umm warabbatul bait yang bertanggung jawab mendidik anak-anak , sedangkan anak berkewajiban untuk taat kepada orang tua. Peran inilah yang mulai kabur apalagi di sistem kapitalis seperti saat ini yang memaksa seorang ibu untuk bekerja agar dapat uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan keluarga . Sedangkan anak menjadi terlantar, anak hanya diberi sarana, fasilitas tapi tidak dibekali akidah islam.
Beginilah pola pemikiran di zaman kapitalis bahagia di ukur dengan materi. Padahal sejatinya bukan materi yang di butuhkan anak tapi curahan kasih sayang orangtuanya.
Ibu Mulia Dalam Islam
Dijelaskan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu , beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, bagi saya untuk melihatnya pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Hadist tersebut menggambarkan besarnya kasih sayang terhadap seorang ibu, Bagaimana tidak ibu yang mengandung kita hingga 9 bulan lamanya, melahirkan kita dengan perjuangan mempertaruhkan nyawanya dan tak berhenti sampai disitu, ibu harus menyusui, merawat kita dengan kesabaran tanpa mengenal lelah.
Melihat begitu besar pengorbanan seorang ibu pantaskah kita memperlakukan beliau dengan tidak baik? Islam sangat menganjurkan untuk berbakti pada orang tua, terutama ibu. Bahkan ini menjadi kewajiban muslim setelah bertauhid kepada Allah.
Dalam sistem negara Islam, Khilafah punya peran penting dalam menjaga ketahanan keluarga. Seluruh aspek kehidupan harus berdasarkan syari’at Islam . Meskipun negara tidak mencampuri privasi keluarga tapi negara memastikan setiap anggota keluarga mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sehingga melahirkan generasi yang berkualitas. Kesejahteraan, kebahagiaan, sakinah mawaddah warahmah dalam keluarga hanya bisa diraih dengan keluarga yang menjalankan syariat islam. Wallahu A’lam Bish Showab. [Ry]
Tags
Opini