Problematika Negara Muslim Terbesar di Dunia



Oleh: Anindya Annisa

Netizen Indonesia kembali diramaikan dengan berita menangnya Millen Cyrus pada ajang kecantikan khusus transpuan Miss Queen Indonesia 2021 dan dikabarkan akan segera berkompetisi di Thailand. (dilansir dari celebrity.okezone.com) 

Ironis sekali, bagaimana bisa negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia justru mengadakan ajang kecantikan khusus untuk para transgender. Sedangkan di dalam Islam sendiri, Allah hanya menciptakan manusia dengan dua jenis yang berbeda, wanita dan pria.

Termasuk menyukai sesama jenis pun juga dilarang di dalam Islam. Seperti halnya dalam firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas". (QS: Al A'raf: 81)

Contohnya, di dalam  kisahnya Nabi Luth AS. dan kaumnya, yakni kaum sodom. Kaum sodom telah dilaknat oleh Allah dengan dihujani oleh batu dari tanah yang terbakar panas secara bertubi-tubi. Hal ini bisa terjadi lantaran kaum sodom telah melakukan perbuatan faahisyah yang belum pernah dilakukan oleh umat manapun, yaitu menyukai sesama jenis serta berperilaku seks yang menyimpang.

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa betapa besarnya laknat Allah bagi manusia apabila tidak menaati perintahnya. Tapi seakan-akan kita semua sudah hampir lupa bahwa laknat Allah tidak hanya untuk yang melanggar saja, akan tetapi yang tidak melanggar, bisa saja juga terkena imbasnya.

Apakah contoh kisah kaum sodom masih kurang jelas? Inginkah kita mendapatkan laknat Allah juga? Allah tak akan pernah bermain-main apa bila Ia telah murka, tidak seperti kita dihukum dikeluarkan dari sekolah, kampus, maupun kantor yang apabila kita dikeluarkan bisa mencari tempat yang lain, Tidak! 

Bahkan setelah matipun neraka sudah siap menanti, Allah menciptakan peraturan Islam untuk kebaikan para hambanya, dengan mulai ternormalisasi nya LGBT di Indonesia muncullah penyakit HIV dan AIDS yang bahkan sebelumnya tidak ada, dan penyakit tersebut masih belum ditemukan obatnya hingga saat ini. 

Bahkan sudah menjadi barang candaan apabila ada salah satu teman sekelas maupun orang yang kita kenal perilakunya  sedikit menyerupai perempuan, maupun sebaliknya, bukannya membantu untuk mengembalikan pikiran serta hati mereka kejalan yang benar, mereka malah menggunakannya sebagai bahan lelucon dan semakin membuat lingkungan sekitar meresa normal akan itu.

Akan berbeda hasilnya, apabila kita sebagai kaum muslim terbesar di dunia berusaha untuk mengembalikan keadaan. Senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Juga tak lupa pula untuk memberikan kontribusi terbaik kita untuk Islam. Dengan berupaya penuh untuk mengembalikan tegaknya Daulah Islam, yakni Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.  

Wallahu A'lam Bishshawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak