Oleh: Ummu Adam
Baru-baru ini, publik di buat penasaran dengan rumor pendapatan anggota DPR yang fantastis. Sebab, hampir semua pejabat publik telah terekspos memiliki mobil dan rumah mewah beserta fasilitas hidup yang serba mewah.
Penyanyi Krisdayanti yang kini menjadi anggota komisi IX DPR pun pernah membeberkan besaran gaji yang didapat setiap bulannya, nominal yang tidak sedikit tentunya. Tanpa memikirkan hati masyarakat yang masih berjuang di tengah pandemi ini. Bagi rakyat, jangankan mobil mewah, untuk makan hari ini saja, sudah sangatlah bersyukur.
Dan berita yang terbaru, yakni Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Azis Syamsuddin yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Azis dalam kasus dugaan suap penanganan perkara di Pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng).
Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id, Azis Syamsuddin tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 100.321.069.365.
Salah satu tanah dan bangunan milik Azis Syamsuddin di Jakarta Selatan tercatat memiliki harga fantastis, yaitu sebesar Rp 36.051.211.000.
Adapun salah satu tanah dan bangunan lainnya di Jakarta Selatan yang bernilai Rp 22.501.231.000.
Azis Syamsuddin juga memiliki satu tanah lainnya di Lampung - hibah dengan akta, sebesar Rp 1.000.600.000.
Dia juga tercatat memiliki enam alat transportasi, salah satunya adalah mobil Toyota Alphard tahun 2018 senilai Rp. 780.000.000 dan mobil Toyota Land Cruiser Jeep tahun 2016 senilai Rp 1.590.000.000.
Terkait harta bergerak lainnya, Azis Syamsuddin mengantongi hingga Rp. 274.750.000, dan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 7.052.118.365.(liputan6.com 25 september 2021).
Miris, dengan kekayaan yang begitu melimpah. Tanpa punya rasa syukur, malah masih menghalalkan cara dengan korupsi.
Sangat jelas jika saat pandemi seperti ini, pejabat seperti mendapat keberkahan. Dan yang di dapatkan rakyat hanya sebuah musibah yang entah sampai kapan berakhirnya.
Beginilah gambaran kekuasaan di dalam sistem demokrasi. Memanfaatkan jabatan untuk mengeruk kekayaan, hingga saat berkuasa hanya fokus bagaimana bisa balik modal. Korupsi menjadi hal yg lumrah dilakukan, ini menunjukkan bahwa minimnya ketakwaan dalam memegang amanah jabatannya. Allah pun dianggap tidak ada.
Sangat berbanding jauh dengan syariat islam. Jika islam tegak, tentunya rakyat akan mendapatkan hak-hak mereka. Dan pemimpin dalam sistem Islam, sangat berperan penting dalam meri'ayah rakyatnya. Bertanggung jawab, bukan sibuk memperkaya harta sendiri. Karena setiap apa yang dilakukan di dunia akan mendapatkan hisab kelak di akhirat.
Rasulullah saw. menegaskan dalam sebuah riwayat hadis: “Tidaklah seorang manusia yang diamanati Allah Swt. untuk mengurus urusan rakyat lalu mati dalam keadaan dia menipu rakyatnya melainkan Allah mengharamkan surga bagi dia.” (HR Bukhari).
Betapa pentingnya penerapan syariat Islam yang dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek politik yang menjadikan kekuasaan justru sebagai satu-satunya metode penerapan Islam. Dengan penerapan Islam inilah yang akan mencegah segala bentuk keburukan. Dan bukan berarti kita bisa menjadikan negara yang makmur sentosa, seperti halnya negara dalam kepemimpinan khalifah pada jaman dahulu.
Wallahu alam bisshowab.