Oleh : Ummu Khielba
(Pejuang Pena Dakwah)
Doa adalah senjata dan benteng seorang muslim. Dalam perang badar, Rasulullah SAW pernah berdoa kepada Allah SWT dengan serius hingga baju luar beliau terjatuh. Lalu Abu Bakar berkata : “Wahai Rasulullah sudah cukup do’amu kepada Tuhanmu, Sungguh Dia akan menunaikan apa yang Dia janjikan kepadamu. ” (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Ahmad).
Ketika hijrah, Rasulullah SAW melepaskan dua panah doa kepada Suraqah. Walhasil kedua kuda Suraqah terperosok ke tanah setiap kali terkena panah doa Rasulullah SAW. Lalu Suraqah berhenti dari kesalahannya dan berjanji kepada Rasulullah dan Abu Bakar bahwa ia akan membiarkan keduanya melanjutkan perjalanan. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Kenapa Doa Kita Belum Dikabulkan oleh Allah SWT?
Allah SWT berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir : 60).
Rasulullah SAW bersabda: “Do'a salah seorang diantara kalian pasti dikabulkan selama tidak berburu-buru agar do'anya segera dikabulkan hingga ia berkata, Aku telah berdo'a kepada Tuhanku, tetapi do'aku tidak dikabulkan." (HR Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Pertama , boleh jadi kita tidak menghadirkan kalbu kita tanpa kekhusyuan, perlunya totalitas pasrah dan hati masih menduakan Allah.
Kedua , boleh jadi dosa-dosa kita yang belum ditobati, makanan yang mengandung subhat atau ada hak orang lain dan belum kita tunaikan. Yaa Allah ampunilah kami semua ya Rabb.
Ketiga , boleh jadi Allah SWT sengaja menyimpan pahala dan balasan doa kita untuk akhirat kelak atau Allah menghilangkan keburukan kita.
Keempat, Allah SWT pastinya ingin menguji keimanan kita dan menyeleksi hambanya. Sejauh mana keterikatan kita padaNya dan keyakinan kita pada kuasaNya.
Kelima, boleh jadi kita tidak merendahkan diri kita di hadapan Allah SWT. Posisikan kita yang butuh Allah, ibnu Al Jauzi riwayat dari Yahya Al Bakka (yang suka menangis) ia berkata : "Tuhanku, aku sering berdo'a kepadaMu, tetapi Engkau tidak kunjung mengabulkan do'aku?" Allah berfirman, "Hai Yahya, Aku ingin selalu mendengar do'amu" (ibn al jauzy, Shayd Al Khathir, hlm. 86).
Keenam, boleh jadi tatkala doa dikabulkan Allah SWT, kita malah terjatuh dalam perbuatan dosa atau penyakit hati sombong atau menimbulkan mudharat pada agama, memunculkan fitnah jika berdoa tidak sesuai tuntunan Rasulullah dan doa-doa dalam AlQuran.
Teringat pada sabdanya Rasulullah SAW : "Perbaruilah agama (iman) kalian!" (HR At Tirmidzi dan Ahmad). Rasulullah sering bersumpah dengan kalimat, "Tidak, demi Zat yang membolak-bailkkan hati", (HR al Bukhari, at Tirmidzi, an Nasa'i, ibnu Majah dan Ahmad).
Kenapa Allah SWT belum mengabulkan doa kita? Bisa jadi karena kita fokus ke hasil dari ikhtiar kita. Berdoa itu menghamba, posisikan kita yang butuh Allah, fokus pada hanya Allah yang mampu mewujudkan doa-doa kita. Atau kenapa doa kita tak kunjung dikabul? Bisa jadi ada masalah dengan iman kita.
Bagaimana Kiat Memperbarui Iman
Menggedor pintu langit, karena semakin kita butuh Allah, in syaa Allah akan datang ridhaNya. Bisa dengan cara:
1. Sirami kalbu dengan sirah nabi dan para sahabat dalam berdakwah fii sabilillah juga generasi salaf dan para ulama yang beramar ma’ruf nahi mungkar membentengi diri dengan amalan nafilah (Tilawah, Tahajjud, Duha, sedekah dan birul walidain) .Sudahkah kita memprioritaskan Allah dan RasulNya?
2. Me-time bersama Allah ( ber-khalwat). Khalwat perlu dibarengi dengan mengosongkan diri dan ikhlas karena Allah SWT. Fokus pada rasa syukur, nikmat hidayah, mengingat cobaan dan musibah bisa jadi karena dosa kita. Allah berfirman : Katakan, "Itu dari diri kalian sendiri"_ (QS Ali Imran : 165). Lalu taubatan nasuha menambal yang sobek memperbaiki kesalahan.
3. Mengerjakan amalan- amalan unggulan untuk menumbuhkan tawadhu, Umar Bin Khathab ra pernah membawakan tempat air dari kulit diatas punggungnya untuk ia berikan kepada sebagian kaum muslimin. Ketika ditanya mengapa ia berbuat itu, ia menjawab : “Aku pernah takjub dengan diriku, karena itu aku ingin memberi pelajaran (dengan berbuat seperti ini)”.
4. Ziarah kubur untuk mengingatkan segala dosa dan kesalahan dan bertobat sungguh-sungguh , jujur dalam beramal dan fokus pada niat yang lurus karena Allah.
5. Mengunjungi orang-orang shalih, asatidz para mujahid dan tokoh tokoh senior bagaimana perjuangan mereka dalam dakwah dan bisnis. Meminta doa pada mereka dengan mengedepankan keikhlasan dan kepasrahan padaNya.
Kita tidak mengetahui amal apa yang akan diterima oleh Allah SWT dan doa siapa dan yang mana yang akan tembus langit . Teruslah berjuang dijalan dakwah Islam dan memantaskan diri sebagai pengemban dakwah dan kembalilah pada AlQuran sebagai Asyifa semua kegundahan hati. Berdoa untuk kembalinya kejayaan Islam dan penerapan syari’at Islam dalam bingkai khilafah ala minhaj nubuwwah.
Wallahu a’lam
Tags
Nafsiah