Oleh: Nurul Amalia
Penistaan agama, perusakan masjid hingga penistaan dan penyerangan terhadap para ulama sudah sering terjadi. Kasus terakhir yang viral yakni penyerangan terhadap Ustadz Abu Syahid Chaniago yang terjadi bulan lalu (20/09/2021). Beliau tiba-tiba dihampiri oleh orang tak dikenal yang langsung menyerangnya saat sedang menyampaikan tausyiah.
Ini juga pernah terjadi pada almarhum Syaikh Ali Jaber. Pelaku penyerangan terhadap para ulama selalu berhasil ditangkap, tapi ironinya pihak kepolisian seringkali menyebut pelaku penyerangan sebagai orang gila.
Paham sekularisme menyebabkan pemisahan agama dari kehidupan sehingga segala hal yang terkait dengan agama dianggap sebagai masalah yang bersifat privat dan negara tidak ikut mengurusi. Sedangkan Islam adalah agama yang bukan hanya mengatur ibadah yang bersifat privat. Tapi juga mengatur hubungan antar sesama manusia. Dari ranah individu, kelompok, hingga negara.
Maka ketika Islam dilaksanakan secara menyeluruh, termasuk mengatur kehidupan bernegara, kasus seperti di atas bukan hanya akan di usut tuntas, tetapi ada jaminan bahwa kecil kemungkinan akan terjadi. Karena Islam dengan tegas melarang perusakan tempat ibadah baik masjid atau tempat ibadah agama lain. Aturan Islam pun memuliakan para ulama, juga menjamin dan memberikan rasa aman bagi siapa saja yang mau tunduk dengan aturan Islam. Selanjutnya Islam menindak para pelaku kejahatan, apa pun jenis kejahatannya dengan aturan yang adil dan hukuman yang memberikan rasa jera.
Khalifah memegang amanah untuk menjaga jiwa masyarakat sesuai syariat. Nyawa siapapun berharga dan berhak dilindungi oleh negara. ''Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia semuanya,'' (QS Al-Maidah: 32).
Wallahu a'lam bishshawab.
Tags
Opini