Oleh: Mariyam Sundari (Aktivis Muslimah)
Menolak
ajaran Islam artinya telah melakukan pembangkangan kepada Allah. Islam adalah
warisan Rasulullah kepada umatnya agar tetap bersatu, berdakwah, dan taat
kepada hukum Allah secara kafah.
Rasulullah
tidak pernah mewariskan kapitalisme, karena kapitalisme di mana harta hanya
dikuasai oleh segelintir manusia justru dilarang oleh Allah.
Rasulullah
tidak pernah mewariskan demokrasi, karena kedaulatan hukum di tangan manusia
dilarang oleh Allah, sebab Allahlah yang
memiliki kedaulatan hukum.
Rasulullah
tidak pernah mewariskan komunisme, karena ajaran yang tidak mengakui adanya
tuhan jelas dilarang oleh Allah. Allah menegaskan bahwa diri-Nya adalah Tuhan
yang ahad, tidak ada sekutu bagi-nya. Ajaran komunisme materialisme adalah
pembangkangan nyata atas ketuhanan Allah.
Rasulullah
tidak pernah mengajarkan nasionalisme, di mana kecintaan kepada negara melampaui
batas hingga mengalahkan cintanya kepada Allah, Rasulullah, dan kaum muslimin.
Nasionalisme ala Barat lah yang justru telah menjadi faktor utama pemecah belah
kaum muslimin di seluruh dunia. Islam justru mengajarkan persatuan dan
persaudaraan, bukan perpecahan dan permusuhan.
Rasulullah
tidak mengajarkan sekularisme, pluralisme, dan liberalisme yang dengan jelas
telah memporak-porandakan bangunan agama.
Islam adalah
agama sekaligus jalan hidup bagi keselamatan manusia. Islam adalah integrasi antara
ilmu dan nilai, agama dan negara, spiritual dan peradaban. Islam tidak menghendaki
kebebasan ala binatang, tapi mengajarkan ketaatan kepada Allah Sang Pencipta. Islam
adalah agama benar dan tidak bisa dicampur aduk dengan kebatilan.
Menghapus
Simbol Islam
Kemal
Ataturk, dia menginginkan demokrasi sekuler ala Barat diterapkan di Turki dan
menghapus Khilafah yang merupakan representasi politik Islam.
Ataturk
melakukan sekularisasi Turki secara membabi buta hingga berusaha melenyapkan
Islam. Ataturk bahkan menghendaki kehidupan yang bebas dan liberal ala budaya
barat yang serba permisif.
Bukan hanya
sampai di situ, demi kebebasan, Ataturk melarang jilbab, cadar, dan
simbol-simbol Islam. Semua simbol Islam diganti dengan nasionalisme Turki
sekuler.
Bahasa Arab dihapus
diganti bahasa Turki, meski dalam azan sekalipun. Ataturk adalah manusia jahat
yang telah menghancurkan Islam di Turki, meski sekarang telah mati, tapi
menyembahnya kian tumbuh subur di negeri-negeri muslim. Mereka begitu benci
dengan syariah Islam dan Khilafah, berusaha menghadang kebangkitannya dengan melakukan
berbagai tuduhan radikalisme hingga terorisme.
Kebengisan
Kemalisme
“Kemalisme”
ternyata lebih bengis dibanding Kemal Ataturk itu sendiri.
Tapi
ingatlah, bahwa makar Allah lebih hebat dibandingkan makar kaum kafir dan
munafik atas agama Allah. Sebagaimana nasib tragis kematian Ataturk, begitu
pulalah kelak para pembenci syariah Islam dan pemfitnah Khilafah akan berakhir mengenaskan.
Kematian
Ataturk tidak ditangisi rakyat, namun disyukuri, sebab dia tidak dicintai justru
dibenci. Siapa yang menjadi pengikut kemalisme, maka Allah akan menghinakannya di
dunia dan akhirat. Hidupnya akan dibenci oleh umat, sementara kematiannya akan
disoraki. Sebab kemalisme akan dicatat sejarah sebagai pengkhianat agama Allah.
Sebagai
penyempurna kediktatorannya, diktator ala pemimpin sekuler radikal, Ia manusia
besar sekaligus sinting, kata Jules Archer. Ia membakar puluhan warga Yunani
dan membuangnya ke laut. Memerintah sebagai diktator mutlak. Menggantung para
penentangnya. Sejak kecil wataknya sombong, dingin, dan angkuh. “Karena agama, Turki
tenggelam dalam perbudakan feodalisme.” Teriaknya suatu saat.
Mustafa
Kemal Ataturk adalah agen Inggris pengkhianat Khilafah. Perilakunya biadab,
kejam, tukang mabuk, dan membangkang agama. Menghapus kekhalifahan, mengusir
sang Khalifah, bahkan seluruh keluarga Ottoman diusir. Bagi yang menentang,
langsung dibunuhnya. Ia menghapus bahasa Arab dan menutup gereja, menjadikan
masjid sebagai lumbung padi.
Sekilas
Sejarah Kelam Bapak Turki
Kemal
Ataturk lahir di Selanik (sekarang Thessaloniki, Yunani), 19 Mei 1881. Penyakit
sirosis hati (liver) yang menggerogoti kesehatannya mengantarkan kepada
kematiannya pada 1938 di usia 57 tahun.
Selama
hidupnya menjadi pemabuk berat. Inilah Bapak Sekuler Turki yang telah berperan
dalam kehancuran institusi Islam di Turki.
Mustafa
Kemal menggawangi organisasi persatuan dan kemajuan yang melawan dan menjadi
oposisi Daulah Ustmani, ia bekerja sama dengan Eropa dalam usahanya menghapus
kekhalifahan.
Ia berhasil
masuk istambul, kemudian melucuti dan menyingkirkan Abdul Hamid II. Pada
tanggal 3 Maret 1924, badan legislatif Turki mengangkat Ataturk sebagai
presiden Turki pertama.
Sejarah
adalah pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Peristiwa tragis yang dialami
Ataturk mestinya menjadi pelajaran berharga bagi orang-orang yang berakal bahwa
menolak Islam sama dengan menolak ajarannya. []