Aksi Moderasi Beragama

Oleh: Rut Sri Wahyuningsih
Institut Literasi dan Peradaban




Dalam sebuah acara bertajuk "Aksi Moderasi Beragama", Cinta Laura, artis berdarah Jerman-Indonesia menyampaikan pidatonya dan mendapatkan tanggapan luar biasa dari menteri agama, Gus Yaqut, "(Cinta Laura) memberikan speech luar biasa dan menginspirasi, tidak banyak anak muda yang bisa memberikan dan mampu memberikan pidato dengan makna sedalam itu," ujarnya (JPNN.com, 28/9/2021). 

Gus Yaqut nyaris meneteskan air mata saat mendengar pandangan Cinta Laura, yang dituangkan ke dalam pidato. "Saya pengin menangis dengarnya, tetapi saya malu ada istri saya tadi," ucapnya. Apa istimewanya ucapan Cinta Laura? Cinta Laura membuka pidatonya dengan menyoroti tentang pertanyaan kenapa di negara ini masih banyak konflik yang terjadi. Tidak hanya itu, ia pun menyebutkan bahwa sampai saat ini kita semua masih seringkali berkelahi karena hanya perbedaan.

"Sampai detik ini kita semua masih sering berkelahi dan menjatuhkan satu sama lain hanya karena perbedaan ras, suka, dan terutama agama," ujar Cinta Laura pada acara tersebut. Baginya hal tersebut sungguhlah ironis, ia pun menambahkan sesungguh pada pasal 1 dari Undang-Undang PNPS bahwa adanya enam agama di negara ini. Cinta Laura juga mempertanyakan bukankah motto negara ini bhineka tunggal ika yaitu berbeda tetapi satu?

“Karena pemahaman yang terbatas dan pemikiran yang tidak kritis. Orang-orang terjebak dalam cara bepikir dimana mereka telah memanusiakan Tuhan. Merasa memiliki hak mendikte kemauan Tuhan, tahu pemikiran Tuhan, dan berhak bertindak atas nama Tuhan,” ucap Cinta Laura. Hal tersebutlah yang menjadikan mereka berubah menjadi sifat yang radikal. Bahaya yang dialami masyarakat sekarang adalah mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan pribadi. Menyesatkan generasi penerus bangsa dengan prinsip hidup yang sebenarnya tidak ada dalam kitab suci agama.

Terus terang pendapat Cinta Laura dengan memanusiakan Tuhan sangat membingungkan, sebab dalam Islam tidak ada. Bukankah itu ada dalam Nasrani? Allah berfirman yang artinya,"Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92). 

Dalam Islam sungguh pernyataan menyamakan Allah dengan manusia adalah perbuatan dosa. Maka bila perkataan Cinta Laura dinisbatkan kepada kaum Muslim yang seolah mendikte Tuhan seperti manusia adalah samasekali tak beralasan. Segala tindakan kaum Muslim adalah berdasarkan apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah sebagai pembuat hukum. 

Rupanya salah satu artis pengusung ide Freechild ini memang sudah kebablasan. Menyebutkan siapa saja yang mengatasnamakan Tuhan dalam berbuat sebagai bentuk radikal, lantas apa yang salah jika seorang Muslimah menutup aurat karena ia takut dengan azab Allah sebab Allah memerintahkannya menutup aurat ketika berada di luar rumah? Apa yang salah jika seorang muslim melakukan shalat sebagai wujud ketundukan dirinya kepada zat yang ia imani Maha Kuasa?

Sepertinya sasarannya memang kepada Islam, kepada kaum Muslim agar lebih menghargai perbedaan dan tidak menjalankan agamanya begitu saklek. Mengapa harus Islam? Tak kurang bukti bahwa agama lain lebih keji dalam menghadapi perbedaan ketika Islam menjadi agama minoritas, sebut saja muslim di Xin Jiang yang mengalami penyiksaan dari penguasa hanya karena kemislimannya, muslim di Myanmar, Palestina, Uighyur dan lainnya. 

Bahkan bangsa Eropa berkali-kali membuat karikatur pelecehan kepada Nabi Muhammad, Nabi kaum Muslim, belum lagi pelecehan muslimahnya di jalan-jalan dengan menarik burqa atau kerudung mereka, siapa yang paling intoleran jika begini? Mengapa tindakan itu tak mendapat kecaman bahkan dari penguasa muslim sendiri?

Sebab, hari ini Islam dimoderasikan, artinya dibuat tidak berpengaruh dalam kehidupan secara perlahan. Dari mulai pendidikan , sosial, ekonomi dan lainnya diupayakan bersih dari pengaturan Islam. Dan ini adalah sekularisasi sekaligus monsterisasi Islam. Kita harus waspada, sebab sebagai manusia yang yakin bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah wajib memperjuangkan tegaknya syariat. Meninggikan kalimat Allah SWT setiap saat. Tidak Ridha jika agamanya menjadi permainan, bahkan memperjuangkan agar syariat tegak sebagai sistem pengatur satu-satunya kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Ide moderasi beragama ( baca: Islam) adalah ide batil yang berasal dari kebodohan manusia. Sebab Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan". (QS Al Baqarah :208). Yang berarti tak boleh setengah-setengah dalam mengambil Islam. Sebab Islam tak sekadar agama pengatur ibadah namun juga sebagai pandangan hidup yang benar. Wallahu a' lam bish showab.

Goresan Pena Dakwah

ibu rumah tangga yang ingin melejitkan potensi menulis, berbagi jariyah aksara demi kemuliaan diri dan kejayaan Islam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak