Salah Sistem Salah Pilih



Oleh: Sri Yana, Spd.I

Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. (Wikipedia)

Berdasarkan pengertian diatas sistem dapat disebut aturan. Oleh karenanya, ketika memilih suatu sistem yang salah akan berakibat salah pula selanjutnya.  kita ketahui sistem yang ada, saat ini adalah sistem kapitalisme. Padahal ada 3 sistem yang ada di dunia, yaitu: kapitalisme, sosialisme, dan Islam. Namun yang diakui dunia saat ini, hanya sosialisme dan kapitalisme yang diemban oleh negara. Sedangkan Islam hanya diemban secara individu saja setelah keruntuhan Daulah Islam pada tahun 1924 silam. 

Oleh karenanya setelah Daulah Islam runtuh negara disekat-sekat menjadi negara-negara kecil. Termasuk negara ini telah menerapkan sistem kapitalisme yang dasar kepemimpinan berfikirnya adalah sekulerisme yang sifatnya memisahkan agama dari kehidupan masyarakat dan negara. Jadi, sudah barang tentu aturan yang dibuat adalah aturan manusia yang selalu berubah-ubah. Dimana ada faktor yang menguntungkan akan dimanfaatkan dengan baik, meskipun akan ada individu atau masyarakat yang dirugikan.

Sebagaimana diketahui, Emir Moeis pernah terjerat kasus suap proyek pembangunan pembangkit listrik uap (PLTU) di Tarahan, Lampung pada 2004 saat menjadi anggota DPR.(kompas.com, 6/8/2021)

Namun sekarang beliau diangkat sebagai salah satu komisaris di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Padahal dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-03/MBU/2012 pasal 4, disebutkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota dewan komisaris. Salah satunya tidak boleh mantan Narapidana.

Begitulah sistem kapitalisme sekulerisme, hukum buatan manusia yang tidak berdasarkan hukum Syara'. Sejatinya diambil untuk kepentingan semata, yang menguntungakan pihak-pihak berkuasa. Ibarat sistem rusak, yang dapat menghasilkan para koruptor dan orang-orang sekelasnya, akhirnya menambah parah. Ibarat pesawat terbang yang rusak, dikemudikan dengan pilot manapun tetap akan bahaya.

Salah sistem, salah pilih pemimpin, perlu diganti pula dengan sistem yang benar, yang datangnya dari Allah SWT, yaitu sistem Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَا كُنْتَ تَرْجُو أَنْ يُلْقَىٰ إِلَيْكَ الْكِتَابُ إِلاَّ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ

Artinya: "Tidaklah engkau mengharap al-Quran diturunkan kepada dirimu melainkan sebagai rahmat dari Tuhanmu" (QS Al-Qashash [28]: 86).

Terbukti bahwa Islam merupakan hukum yang terikat dengan hukum Allah dengan berpedoman dengan Al Qur'an dan sunah. Sudah sejatinya kita merindukan Islam sebagai aturan hidup. Bukan aturan yang salah, sehingga salah pilih pula pemimpinnya.
Waallahu a'lam bish shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak