PPKM Diperpanjang, Efektifkah?





Oleh: Anindya


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kembali diperpanjang lagi. Entah sampai kapan akan terus diperpanjang. Dan entah sampai kapan berita akan berhenti memberikan berita pandemi ini.
Sudah hampir 2 tahun pandemi ini berada di sekitar kita, dan belum juga ada titik terangnya. bukan hal yang aneh lagi melihat semua orang memakai masker, dulu yang kalau pakai masker pasti akan jadi perhatian, sekarang yang tidak memakai masker yang akan jadi perhatian, masyarakat pun sudah mulai terbiasa dan sudah tidak merasa panik dengan adanya pandemi ini. 

Dengan diperpanjangnya PPKM ini benarkah keputusan yang efektif ? 
Masyarakat memang sudah tak panik dengan adanya pandemi ini, tetapi dengan keadaan ekonomi di indonesia yang terus memburuk lah yang membuat masyarakat panik, karena mental dan psikis yang tidak baik juga akan membuat imunitas tubuh juga ikut menurun sehingga lebih mudah untuk terkena peyakit. 

Rumah sakit yang penuh, para petugas kesehatan semakin kewalahan dan tak sedikit yang harus tumbang, mari kita behenti sejenak untuk berfikir mengapa virus ini tak kunjung selesai, ini bukan hanyalah masalah di negara ini, tapi ini krisis global yang harus dihadapi seluruh umat manusia di dunia ini.

Mari kita lihat sekitar kita, banyak sekali orang yang bahkan masih kesulitan untuk bertahan hidup, yang paling sederhana adalah kebutuhan pangan, makan saja sulit bagaimana mau memperbaiki imun. Pun tidak sedikit bisnis dan perusahaan yang harus bangkrut karena pandemi ini.
Memang sudah salah penanganan dari awal, pemerintah yang seenaknya sendiri membuat peraturan dan kontribusi masyarakat yang kurang, terutama tertib mematuhi protokol kesehatan, membenahi kembali masalah dan dampak akibat pandemi ini pasti akanlah sulit, apalagi dengan keadaan yang tidak mendukung.
Hal yang bisa kita lakukkan sekarang adalah melangkahkan kaki kita perlahan menuju ke arah yang lebih baik, peraturan yang kita punya sekarang ini adalah peraturan yang dibuat oleh manusia, manusia memang memiliki akal, tapi hawa nafsu manusia terkadang bisa lebih besar, bahkan untuk manusia paling pintar sekalipun. sehingga akan susah untuk berfikir secara baik, alhasil peraturan yang terlahir pun pasti akan ada cacatnya, sekecil apapun cacat itu. Pasti akan ada yang merasa tidak adil atau tidak puas dengan hasil peraturan tersebut.

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem buatan manusia pasti akan menimbulkan kefasadan untuk manusia itu sendiri. Oleh karena itulah, manusia membutuhkan sebuah sistem yang berasal langsung dari Sang Pencipta, yang paling tahu akan manusia.  Seperti Abbas ibnu Firnas yang merancang pesawat sedemikian rupa, dia pasti yang lebih tau akan benda yang ia buat, sama halnya dengan jam gajah yang diciptakan oleh Al-Jazari pasti ia lah yang paling mengerti mengenai barang ciptaanya. 
Lalu kita kalau tidak percaya dengan pencipta kita ? Akan percaya pada siapa ?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak