Pasien Isoman Meninggal Bukti Kelalaian Pemerintah




Oleh : Ayustina

Pada tanggal 2 Juli 2021 pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) darurat untuk wilayah Jawa dan Bali. Kebijakan awal tersebut diberlakukan dari tanggal 3 Juli sampai 20 Juli 2021 namun kebijakan itu kini di perpanjang hingga 2 Agustus 2021. (kompas.com)

Sudah setahun lebih penanganan wabah virus Corona di Indonesia tak kunjung usai. Berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan Kasus Covid-19 namun pada kenyataannya kasus covid-19 di Indonesia setiap hari nya kian meningkat.

LaporCovid-19 melaporkan ada 675 orang yang menjalani isolasi mandiri karena virus Corona dinyatakan meninggal dunia per Juni lalu. Tak hanya itu, ada 206 tenaga kesehatan yang juga turut gugur saat menangani pasien yang terpapar virus Corona.

"Data mereka yang meninggal di rumah saat isoman, tim data LaporCovid sejak Juni sampai hari ini terdapat setidaknya 675 warga yang melakukan isoman dan meninggal dunia. Beberapa di antaranya mengalami penolakan dari rumah sakit. Lalu bulan ini saja, nakes di Indonesia yang meninggal, ini belum genap sebulan, tapi ada 206 nakes yang meninggal," kata Koordinator LaporCovid-19, Irma Hidayana, dalam konferensi pers virtual, Minggu (18/7/2021).

Irma mencatat, jika ditotalkan, ada 1.371 nakes yang meninggal selama 1,5 tahun pandemi mewabah di Tanah Air. (Detik.com)

Dikutip dalam Kompas.com penyebab meninggalnya warga yang isoman di rumah, di karenakan sistem kesehatan tidak siap.

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Irwandy, SKM, MScPH MKes menyebut banyaknya pasien isolasi mandiri yang meninggal juga merupakan akibat dari sistem kesehatan yang tidak siap.

"Dimulai dari terlambatnya sistem pelacakan kasus kita menemukan individu tersebut, beberapa ditemukan pada saat kondisi pasien sudah parah," kata dia.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng M Faqih SH Mh mengatakan kelangkaan obat dan oksigen juga berpengaruh terhadap peningkatan risiko kematian pasien.

Terutama bagi pasien dengan gejala berat, tetapi belum mendapatkan perawatan yang layak di rumah sakit, karena tidak adanya ruang yang tersisa.

Fakta pasien isoman meninggal yang semakin banyak menunjukkan kegagalan pemerintah dalam memfasilitasi dan menyiapkan rakyat menghadapi Covid-19

Kurangnya ruang rawat,  ketersediaan oksigen dan fasilitas di RS membuat rakyat harus isoman tanpa pemahaman dan perangkat memadai

Negara tidak benar-benar memperhatikan rakyat. Terlebih dalam kebijakan nya masyarakat diminta untuk mengurangi mobilitas, mengurangi waktu untuk berjualan bagi pedagang namun rakyat tidak diberi bantuan secara keseluruhan/merata di masa pandemi ini. 

Hal ini terjadi karena sistem yang diambil bukanlah sistem Islam. Sistem yang hanya mementingkan masalah pribadi ini tidak akan pernah menjadikan masalah masyarakat adalah hal yang utama yang harus diurus secara penuh oleh negara.

Dalam sistem Islam, kesehatan masyarakat di jamin penuh oleh negara

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi saw (sebagai kepala negara) mendatangkan dokter untuk mengobati Ubay. Ketika Nabi saw. pernah mendapatkan hadiah dokter dari Muqauqis, Raja Mesir. Nabi lalu menjadikannya itu sebagai dokter umum bagi masyarakat. 

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa serombongan orang dari Kabilah ‘Urainah masuk Islam lalu jatuh sakit di Madinah. Rasulullah saw. selaku kepala negara lalu meminta mereka untuk tinggal di penggembalaan unta zakat yang dikelola Baytul Mal di dekat Quba’ dan diperbolehkan minum air susunya sampai sembuh.

Al-Hakim meriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin Khaththab memanggil dokter untuk mengobati Aslam. Semua itu merupakan dalil bahwa pelayanan kesehatan dan pengobatan termasuk kebutuhan dasar bagi rakyat yang wajib disediakan oleh negara secara gratis untuk orang-orang diantara rakyat yang memerlukannya. 

Pelayanan kesehatan gratis itu diberikan dan menjadi hak setiap individu rakyat sesuai kebutuhan layanan kesehatannya tanpa memperhatikan tingkat ekonominya.

Sudah sangat jelas hanya dengan sistem Islam lah negara mampu menjamin kesehatan masyarakat. Hanya dengan hukum yang berasal dari Allah lah yang mampu menjamin kehidupan masyarakat

Wallahu 'alam...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak