Tanpa judul





Oleh: Nita Karlina 
(Aktivis Dakwah Muslimah Kendari)

Kota Kendari berhasil meraih Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya tahun 2021. Hal ini disampaikan pada pengumuman KLA secara virtual, Kamis (29/7/2021, telisik.id)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga memberikan apresiasi pada 275 KLA tahun 2021 yang berhasil memperoleh predikat pratama, madya, nindya dan utama.

"Semoga berbagai penghargaan tersebut dapat memberikan inspirasi, motivasi, kekuatan dan dorongan bagi kita semua khususnya kabupaten/kota provinsi di seluruh Indonesia untuk menjadikan program pembangunan anak sebagai prioritas untuk mewujudkan anak terlindungi Indonesia maju," harapnya. Sementara itu, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengucap syukur atas penghargaan yang telah dicapai Kota Kendari kategori Nindya.

Menurut wali kota penghargaan ini merupakan hasil kerja tim dan dukungan dari berbagai pihak. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir bersama Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menyaksikan pengumuman penghargaan Kota Layak Anak secara virtual. "Alhamdulillah hari ini kita bisa wujudkan Kota Kendari sebagai kota layak anak dengan kriteria Nindya, tentu ke depan kita jangan puas apa yang dicapai hari ini, karena yang paling penting adalah bagaimana anak-anak kita khususnya di Kota Kendari bisa merasakan bahwa kota ini layak buat mereka," harapnya.Wali kota mengakui masih ada kekurangan yang harus dibenahi untuk menciptakan Kota Kendari sebagai kota layak anak.

Namun, di samping mendapat penghargaan, seharusnya kita melihat kembali sisi lain dari kota ini. Kota kendari ternyata menyimpan banyak kasus kekerasan pada anak, yang menjadikan timbal balik dari predikat yang di berikan.

Seperti yang di lansir oleh AntaraSultra, 29/07/2021. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Sulawesi Tenggara mencatat terdapat 117 kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak di daerah itu.
Kepala Dinas P3APPKB Sultra Andi Tenri Rawe Silondae di Kendari, Kamis, mengatakan data itu tersebar di 14 dari 17 kabupaten/kota se-Sultra selama Januari hingga Juni 2021.

"Untuk jumlah kasus selama Semester 1 Januari sampai dengan Juni 2021 terdapat 117 kasus yang kami tangani," katanya. Ia menyampaikan jumlah laporan kasus kekerasan yang dialami perempuan maupun anak sepanjang tahun 2020 tercatat 240 kasus.

Jika kondisi nyata masih banyak kasus kekerasan anak, anak putus sekolah, generasi dengan seks bebasnya, maka predikat kota layak anak belum terwujud. Kelayakan sebuah kota yang dihuni oleh anak-anak dan masyarakat tergantung dari seberapa besar kebutuhan masyarakat itu terpenuhi, distribusi kebutuhan masyarakat merata, dan pendidikannya terjamin. Tidak seperti hari ini, masih banyak masyarakat kota yang kekurangan kebutuhan pokok mereka. Faktor ekonomi, kurangnya lapangan pekerjaan, membuat mereka sulit dengan keadaan yang di hadapi. Terlebih dengan mahalnya biaya pendidikan yang ada hari ini.

Sistem kapitalisme dengan pondasi materialistisnya lebih mengedepankan capaian administrasi berupa data, karena materi yang menjadi prioritas. Predikat yang di berikan semata-mata hanya berupa nilai, bukan pencapaian. Padahal, jika hendak memberikan suatu pencapaian  seharusnya di lihat dari persentasi mayoritas keberhasilan di daerah tersebut. Jika kasus kekerasan pada anak masih sangat banya di daerah itu, maka pencapaian tersebut tentu bertolak belakang.

Islam jelas berbeda dalam menilai sebuah masyarakat. Wilayah dengan kelayakan anak, akan terlihat dari output yang dihasilkan dalam pendidikan generasinya. Semua anak mampu menngenyam pendidikan dengan layak, tidak ada anak-anak muslim yang terabaikan kebutuhannya. Sekalipun mereka tidak mempunyai orang tua. Karena Islam melihat bahwa anak adalah generasi emas bagi sebuah peradaban  gemilang.

Institusi negara adalah peran yang paling penting dalam menjamin kebutuhan masyarakatnya. Dan untuk mewujudkan semua itu, hanya sistem khilafah yang mampu menjamin seluruh kebutuhan masyarakat dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallahualam bishowwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak