Oleh: Luthfia 'Indana Zulfa
Baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial terkait video Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengucapkan selamat hari raya kepada penganut Agama Baha'i. Video tersebut diupload di Channel YouTube Baha'i Indonesia pada 26 Maret 2021. Seperti yang diketahui, Baha'i tidak termasuk agama resmi di Indonesia. Ia merupakan agama yang berasal dari Persia dan pernah dilarang pada masa Ir Soekarno.
Banyak kecaman datang termasuk dari MUI (Majelis Ulama' Indonesia) agar pemerintah tidak offside terhadap agama Baha'i. MUI sendiri menganggap agama Baha'i adalah aliran sesat karena mengakui adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Menanggapi hal ini, staf Khusus Menteri Agama, Ishfah Abidal Aziz mengatakan bahwa pemberian ucapan oleh Yaqut Cholil Qoumas saat itu adalah bagian dari negara.
Dikutip dari CNN Indonesia (29/7), Ishlah mengatakan "Dalam hal Menag menyampaikan ucapan selamat Hari Raya bagi umat Baha'i beliau merupakan bagian dari negara. Jadi bagian tugas negara. Offside-nya dimana?"
Dengan ini pemerintah membela agama tersebut karena tidak ada aturan yang dilanggar atas ucapan itu. Padahal, munculnya agama ini membuat beberapa umat muslim yang murtad dan memilih untuk mengikuti ajarannya. Hal ini tentunya sangat merugikan umat beragama khususnya umat muslim. Selain itu dengan "diterimanya" agama Baha'i ini dapat memperkuat arus kebebasan beragama.
Jika semua ajaran terus diperlakukan seperti ini maka semua agama akan dianggap sama dan dengan mudah manusia dapat berganti agama. Maka dari itu pemerintah harus tegas dalam menangani ajaran menyimpang. Akan tetapi hal ini mustahil dilakukan oleh negara demokrasi. Karena, dalam demokrasi memberikan kebebasan beragama tanpa adanya batasan yang jelas.
Berbeda lagi apabila sistem Islam yang menangani masalah tersebut. Dalam sistem ini, umat Islam akan dijaga akidahnya. Mereka akan ditanamkan nilai-nilai Islam sejak dini. Apabila muncul ajaran sesat akan segera dilarang dan dibubarkan organisasinya serta orang-orang yang terjerumus didalamnya akan dibina supaya kembali kepada Islam.
Tags
Opini