Oleh : Rahmawati, S. Pd
Kebijakan terhadap pembatasan mobilitas sosial masyarakat dari awal pandemi sampai sekarang dengan penetapan level yang bertingkat dan berkala hanya mampu menekan pergerakan masyarakat sekitar 40 persen. Penurunan mobilitas diharapkan mampu menurunkan penambahan kasus positif covid-19. Namun pada faktanya belum ada penurunan pada grafik kurva jumlah kasus positif covid-19 harian, bahkan terus mengalami peningkatan.
Makhluk super kecil severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) mampu memperlihatkan bagaimana cara mengatasi dan pemberantasan oleh dunia kapitalisme saat ini. Dimana nilai kemanusiaan pada kesehatan dan keselamatan jiwa manusia tidak bisa steril dari perhitungan untung rugi pada aktivitas ekonomi.
Penanganan ekonomi dan kesehatan tidak bisa dilakukan secara beriringan karena pembasmian (eradikasi) harus ditangani dengan segera, yaitu adanya pembatasan/penguncian adalah cara efektif mengurangi penularan dan mengurangi kematian. Tindakan 3T (Testing-Tracing-Treatment) dan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas) tidak maksimal tanpa ada penguncian/lockdown. Terlebih pada kegiatan ekspor-impor.
Fakta menarik yang pernah terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Spanyol, Italia dan Prancis yang sukses menekan mobilitas masyarakat hingga lebih dari 70 persen dengan pemberlakuan kebijakan lockdown tidak berakhir pada selesainya maslah pandemi ini. Karena lockdown tidak bisa berlaku sebatas daerah, kota atau satu negara saja. Tetapi lockdown harus diberlakukan pada seluruh negara di dunia.
Kehadiran kepemimpinan Islam pada saat ini tentu menjadi harapan besar bagi umat di dunia. Kepemimpinan yang mengglobal yang menuntut tindaakan yang mendunia tanpa sekat-sekat nasionalisme atau kenegaraan. Butuh pemimpin yang bertaqwa yang mampu mendekatkan diri umat manusia pada sang pengendali virus yang mewabah, yang mengingatkan bahwa Allah SWT lah Sang Pengatur kehidupan ini.
Segala daya dan kekuatan dunia diarahkan untuk memutus mata rantai penularan secara total. Penanganan yang serius terhadap orang-orang yang sakit, pemisahan antara yang sakit dan yang sehat, upaya maksimal peningkatan imunitas masyarakat dan pengaturan pola hidup dan pola jiwa sesuai tuntunan syariah. Penggunaan teknologi secara tepat terhadap 3T dan 5M dan informasi yang relevan dan transfaran terhadap penyelesaian pandemi ini.
Menjadi kebutuhan utama adanya sebuah kepemimpinan global yang merdeka dari kepentingan kapitalis dan menjadikan umat merdeka secara hakiki diatas penerapan sitem Islam yang memberi solusi dalam mengakhiri pendemi ini. Wallahu'alam
Tags
Opini