Oleh: Ummu Attar
Umat Islam masih dalam nuansa memperingati tahun baru Islam 1443 Hijriah, tahun baru hijriah atau sering disebut 1 Muharam. Bulan pertama pada penanggalan hijriah, yang artinya telah berganti tahun. Banyak hal yang sudah kita lalui, salah satunya pandemi yang hingga saat ini masih menyelimuti negeri ini.
Dampak yang ditimbulkan dari pandemi tersebut pun sangatlah besar. Seluruh lini kehidupan manusia ikut terkena dampaknya, dari masalah ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan yang lainnya. Kebijakan pemerintah pun ikut carut marut, kebijakan yang sering gonta ganti sebagai upaya untuk menyelesaikan pandemi terus dilakukan akan tetapi semuanya tak menunjukan hasil ke arah yang lebih baik.
Berbicara bulan Muharram, ini merupakan salah satu bulan yang begitu penting bagi kaum muslimin. Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada buan ini adalah peristiwa hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari Mekkah menuju Madinah. Peristiwa inilah yang nantinya menjadi titik awal penetapan tahun baru kalender Islam.
Hijrah secara bahasa yaitu berpindah dari satu kondisi ke kondisi lain. Tentunya ke kondisi yang lebih baik, bukan sebaliknya. Sedangkan, hijrah secara syar'i yaitu berpindah dari darul kufur ke darul Islam. Hijrahpun harus dilakukan secara totalitas dengan mengharap rida Allah SWT.
Hijrahnya Rasulullah dan para sahabat bukan sekedar berpindah tempat tinggal dari Mekah ke Madinah, bukan pula karena takut dengan orang orang kafir quraisy yang selalu menentang dakwahnya, akan tetapi hijrahnya beliau ini atas wahyu dan perintah dari Allah. Saat hijrah berlangsung banyak peristiwa dan kejadian penting yang patut menjadi teladan umat Islam hal ini bukan peristiwa biasa.
Lebih dari itu peristiwa hijrah ini yaitu berpindah dari sebuah negeri kufur menuju pada negeri Islam, yang artinya kaum muslimin menerakan Islam alam seluruh aspek kehidupan. Hijrahn ini yang akan jadi tonggak cikla bakal peradaban serta kegemilangan negara Islam.
Demi berhijrah, kaum muslimin rela meninggalkan segala macam kesenangan dunia, mereka
menempuh jalan yang berliku menyususri padang pasir di bawah terik matahari dan
dikejar-kejar oleh kaum Kafir Quraisy yang berusaha menggagalkan dan ingin membunuh mereka. Kaum muslimin kala itu dengan bekal keimanan, dan ketakwaan bersama-sama saling menguatkan satu sama lain.
Saat ini gelombang hijrah pun kian hari semakin besar dan membuncah dalam diri kaum muslimin, tentu hal ini patut untuk kita syukuri karena bisa jadi ini menandakan bahwasanya pertolongan Allah kian dekat. Selain hijrah individu, ada juga hjrah sistem. Hijrah sistem juga merupakan bagian integral dari sebuah ketaqwaan. Sistem Islam mutlak harus ada agar hukum hijrah mudah diterapkan. Karenanya kita wajib hijrah secara total, baik hijrah individual hingga hijrah dalam tataran sistem. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi tetapi juga berbangsa dan bernegara. Menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin dengan menerapkan Islam secara keseluruhan dalam kehidupan.
Tatkala Islam diterapkan secara kafah maka akan terwujud negeri baldatun thayyibah wa rabbun ghafur.