WASPADA, INTERVENSI ASING




OLEH :  UMMU ALVIN

Indonesia selalu saja menjadi primadona dan bahkan selalu menjadi rebutan bagaikan hidangan yang selalu membuat lapar para kapitalis.Pandangan para pemilik modal itu selalu tertuju pada kekayaan alam bumi nusantara ,menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya.Intervensi terhadap kebijakan negeri pun tak segan untuk mereka lakukan.

Ditengah kondisi pandemi yang tak kunjung melandai,Ratusan tentara Amerika Serikat (AS) tiba dibandara Sultan Mahmud Badaruddin ll Palembang  untuk mengikuti acara latihan bersama TNI AD .Ratusan tentara AS itu tiba di RI dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

"Tujuan dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan kerja sama dan kemampuan prajurit TNI AD dengan AD Amerika Serikat dalam pelaksanaan tugas operasi,"jelas Kepala Dinas Penerangan Brigjen TNI Tatang Subarna ,dalam keterangannya(24/7/2021)

Sekilas kerjasama ini dianggap kemajuan negeri karena dapat bekerjasama dengan negara adidaya tersebut padahal latihan yangama ini memungkinkan pihak luar mengetahui kekuatan /ketahanan militer Indonesia.

Latihan bersama dengan asing seringkali menjadi pintu intervensi asing.Benarkah kerjasama ini akan menambah kemampuan prajurit TNI AD atau justru malah menjadikan Indonesia semakin terjerat dalam cengkeraman asing?....

Banyak kepentingan Amerika Serikat didesakkan dengan kerangka program penanganan pandemi.Amerika Serikat tidak menginginkan taringnya melemah dinegeri "sumber pemasukan negara"nya. Mereka membuat dan mengeluarkan kebijakan yang harus diambil oleh negeri kaum muslimin yang dikuasainya.


 Alih-alih menerapkan PPKM level empat pada rakyatnya penguasa juga membuka pintu masuk bagi asing,kembali terulang kebijakan yang mereka buat justru dilanggar sendiri,penguasa abai dalam menangani pandemi ditengah kemunculan varian covid-19 baru yang berasal dari luar negeri,malah orang asing tempat varian baru itu berasal bebas masuk ke Indonesia.

Disaat negara Barat mengeluarkan kebijakan terbukti sangat egois, mereka tidak peduli dengan kebutuhan negara lain dan terbukti mengorbankan banyak
 nyawa rakyat.

Bukti yang lain tentang intervensi asing ini adalah saat dunia internasional menawarkan utang ribawi melalui IMF,World Bank,penguasa kehilangan kedaulatan untuk mengatur negara seperti pencabutan subsidi,kenaikan pajak dan lain sebagainya.

Terbukti barat dengan ideologi kapitalisnya telah terbongkar kebobrokannya dan kedzalimannya akan tetapi penguasa kita justru bekerjasama bahkan mengundang mereka untuk latihan militer bersama .

Islam memandang militer adalah Institusi pertahanan dan ketahananyang penting dalam negara.Fungsi militer adalah untuk membela dan meninggikan Kalimatullah.Negara wajib serius mempersiapkan pasukannya secara maksimal agarbmampu menggentarkan dan mengalahkan musuh.


 Allah SWT berfirman:
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuhmu dan orang -orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya(QS Al Anfal:60).

Dari ayat tersebut tampak jelas Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan kekuatan yang harus dipersiapkan sampai taraf menggentarkan musuh.Pelatihan militer adalah kebutuhan vital untuk mempersiapkan kekuatan yang diperintahkan  Islam .Militer Islam dituntut memiliki kesiapan tigkat tinggi.

Sejalan dengan itu Islam mengarahkan militer  agar  bersungguh-sungguh memberikan perhatian pada pelatihan tempur,penguatan fisik para tentara,pelatihan penggunaan senjata,ilmu militer yang mumpuni ,hingga menjadi militer yang kuat  dan siap kapanpun melakukan jihad fiisabilillah.

Islam memiliki aturan yang sangat rinci tentang hal ini ,Islam memerintahkan agar negara melakukan secara mandiri tidak ada kerjasama militer dengan negara asing.Namun semua itu akan bisa dilaksanakan ketika penguasa mengambil Islam secara kaffah ,menerapkannya secara praktis dalam daulah Islam yang disebut Khilafah.

Wallahu a'lam bish showab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak