Oleh : Susi
Pandemi Covid-19 nyaris dua tahun melanda seluruh dunia. Wabah yang sudah menyebar ke 93 negara juga mengancam sektor ekonomi. Banyak keluarga kehilangan pendapatan. Aktivitas perekonomian terancam lumpuh. Sejumlah perusahaan menghentikan usahanya. Ada yang sementara waktu. Bahkan ada yang bangkrut.
Pandemi Covid-19 memukul banyak sektor usaha manufakturing, wisata, restoran, perhotelan, transportasi, dll. Banyak perusahaan juga menghentikan usahanya karena khawatir penyebaran virus corona. Mereka akhirnya merumahkan para pekerja. Bahkan banyak yang mem-PHK para karyawannya.
Pandemi Covid-19 memang membuat perekonomian warga terpuruk. Masa pagebluk ini membuat banyak warga kesulitan mencari nafkah, terbelit utang, serta terancam kelaparan. Mereka yang semula punya mata pencaharian menjadi terjepit. Yang sudah sulit makin terbelit.
Kondisi yang tengah dihadapi umat hari ini persis sebagaimana yang diingatkan Allah SWT.:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
" Sungguh akan Kami uji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan serta kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Karena itu gembirakanlah orang-orang yang sabar " (TQS al-Baqarah [2]: 155).
Meski demikian, Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya didera ujian musibah tanpa tuntunan. Allah SWT mengajari hamba-Nya untuk senantiasa bersabar saat dihantam musibah. Orang-orang sabar akan mendapatkan petunjuk dan rahmat Allah SWT Kesabaran adalah sebagian tanda ketakwaan hamba kepada Tuhannya.
Selain itu musibah yang menimpa sebagian saudara seiman sepantasnya memunculkan rasa kasih sayang dan jiwa tolong-menolong pada sebagian Muslim yang lain.
Wujud kecintaan pada sesama Muslim adalah dengan memberikan perhatian, bantuan dan doa. Memberikan bantuan dan perhatian pada sesama Muslim memiliki kemuliaan amat besar di hadapan Allah SWT. Nabi saw. bersabda:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
" Orang yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Amalan yang paling Allah cintai adalah membahagiakan orang Muslim, mengangkat kesusahan dari dirinya, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya lebih aku cintai daripada beritikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) selama sebulan penuh " (HR ath-Thabarani).
Amal-amal yang disebutkan dalam hadis di atas adalah amal yang amat dinanti oleh banyak Muslim pada masa pagebluk ini. Betapa banyak Muslim yang berduka karena musibah ini. Mereka ditimpa kesusahan, kelaparan dan utang yang sulit dibayar karena mereka kehilangan pendapatan.
Umat Muhammad saw. bukanlah umat yang egois, yang mementingkan diri sendiri tanpa peduli pada sesama. Hati seorang Muslim seharusnya tergerak untuk menolong saudaranya yang kesusahan.
Namun demikian, pihak yang paling bertanggung jawab atas kehidupan rakyat tentu adalah para pemimpin. Mereka harus bekerja keras bukan saja menanggulangi bencana wabah penyakit, tetapi juga menjamin kebutuhan hidup masyarakat.
Negara harus mengutamakan keselamatan jiwa rakyat ketimbang berbagai program pembangunan, apalagi investasi asing. Inilah yang diingatkan Nabi saw.:
فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
" Pemimpin masyarakat adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus " (HR Muslim).
Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini dari negeri-negeri kaum Muslim, menyelamatkan umat Muhammad saw., menghilangkan para pemimpin zalim serta bersegera mengganti mereka dengan para khalifah yang adil dan sungguh-sungguh berkhidmat mengurus umat dengan menerapkan syariah-Nya yang agung!
Hikmah:
Allah SWT berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
" Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhan kalian. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sungguh hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberi pahala tanpa batas.”
(TQS az-Zumar [39]: 10).
Sumber : Buletin Kaffah No. 137, 23 Sya’ban 1441 H-17 April 2020 M