Oleh : Dara Millati Hanifah, S.Pd
Per tanggal 03 Juli 2021 pukul 00.00 WIB pemerintah memutuskan PPKM Mikro diberlakukan sampai dua minggu ke depan. Hal itu diakibatkan karena meningkatnya kasus covid 19 dari hari ke hari. Hingga saat ini sudah puluhan ribu yang meninggal, dua juta orang positif sisanya sekitar satu juta orang dinyatakan sembuh.
Bicara soal PPKM mikro dan vaksinasi mungkin sebagian masyarakat masih belum memahaminya. PPKM mikro adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang dibatasi atau dikurangi seperti bekerja, sekolah, beribadah, pusat pemberlanjaan, restoran, tempat wisata dan berbagai acara lainnya. Adapun vaksinasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Pemerintah melakukan penguatan atas aturan PPKM Mikro pasca lima pekan libur Idulfitri. Menko bidang perekonomian Airlangga Hartanto yang menjabat juga sebagai ketua komite penanganan covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional beliau mengatakan bahwa presiden Jokowi menginstruksikan dilakukannya penguatan PPKM untuk mencegah laju penyebaran Virus covid 19 ini. (detiknews.com 24/06/2021).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa program vaksinasi dilaksanakan untuk mencapai sebuah kekebalan komunal (herd immunity). Jika 70 % penduduk sudah divaksinasi, kekebalan komunal akan tercipta. Hal tersebut beliau sampaikan ketika mengunjungi vaksinasi masal di kediaman raja Hitu, kabupaten Maluku Tengah. (cnbcindonesia.com 25/03/2021)
Lalu, apa itu herd immunity? Dan kaitannya dengan vaksinasi? Herd immunity adalah perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi karena populasi kebal baik melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Dan tercapainya herd immunity itu salah satunya adalah vaksinasi. Hanya dengan itu, tubuh kita akan kebal dengan virus dan membuat antibodi untuk melawan suatu penyakit. Tentu, tidak semua orang harus divaksinasi, hanya sebagian orang saja. Dan itu sudah termasuk dalam herd immunity. Maksudnya orang yang sudah divaksin akan melindungi orang yang belum divaksin. (healthdetik.com 07/06/2021).
Banyak yang menganggap dua program di atas sebagai aturan paling tepat saat ini, mengingat kondisi negeri yang sedang tidak baik-baik saja saat ini. Namun apakah keduanya mampu menyelesaikan semua permasalahan? Sanggupkah keduanya untuk mencabut akar rumput dari permasalahan covid yang sudah hampir dua tahun ini menggerogoti negeri?
Untuk program PPKM mikro, sebenarnya bukan pertama kali ini dikenalkan kepada masyarakat. Masyarakat lebih dulu mengenal istilah karantina wilayah atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ada beberapa perbedaan antara keduanya, namun itu semua bukanlah hal yang esensial.
PPKM mikro dan PSBB sama-sama membuat aturan tentang pembatasan aktivitas masyarakat. Hal yang cukup bagus, namun sayangnya aturan ini tidak bersifat menyeluruh, banyak ruang celah yang bisa dimasuki untuk mereka yang tidak taat aturan, sehingga mustahil dengan cara tersebut wabah bisa hilang dengan segera.
Disamping itu, aturan inipun tidak disertai dengan penggalakkan tes, tracing dan vaksin yang sanggup mendeteksi adanya virus dan sedikit menghalangi penyebarannya. Selain itu, minimnya penjagaan Pemerintah kepada masyarakat melalui pemenuhan berbagai kebutuhan hidup berupa sandang pangan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai pun akhirnya membuat masyarakat merasa jengah dan akhirnya menutup mata atas segala fakta yang terjadi di sekitarnya.
Adapun vaksinasi, hal tersebut merupakan hal terakhir yang bisa diusahakan setelah cara lainnya tidak bisa diwujudkan. Lalu tentang herd immunity adalah hal yang sebenarnya tidak kita inginkan. Sebab nyawa merupakan hal yang sangat berharga dalam Islam, tak hanya nyawa seorang muslim, namun nyawa setiap manusia yang ada di muka bumi. Alhasil, menciptakan kondisi herd immunity yang akan membahayakan jiwa manusia adalah hal yang sangat buruk dan tidak diinginkan.
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain , atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya . Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 32)
Sungguh, baik PPKM ataupun vaksinasi bukanlah solusi utama yang bisa menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi hari ini. PPKM ataupun PSBB selama ini masih bersifat parsial, tidak menyeluruh, maka hal tersebut tidak akan mungkin bisa menyelesaikan masalah meskipun terus diusahakan dan dipaksakan.
Lain halnya dengan solusi yang ditawarkan oleh Islam. Semuanya tuntas, dan menyeluruh. Adanya pemisahan antara yang sakit dan tidak, karantina wilayah untuk orang-orang yang terjangkit wabah, pelayanan kesehatan dan keamanan terbaik untuk mereka.
Penyediaan supply makanan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya bagi rakyat terdampak terutama yang ada di wilayah karantina dijadikan prioritas utama sampai hilang wabah yang membahayakan tersebut. Itulah Islam, senantiasa membawa solusi bagi semua permasalahan yang menimpa, baik tataran personal, masyarakat maupun negara.
Wallahu 'alam bishawab
Tags
Opini