Oleh : Diani Ambarawati
(Pengemban Dakwah)
Agama membuat hidup lebih terarah dan berkah jika taat totalitas, sedang sains membuat hidup lebih mudah jika bisa berinovasi dan berkreasi.
Allah SWT berfirman dalam Qs Al Alaq ayat 5 :
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ -
"Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".
Semua yang wajib dketahui oleh hambaNya ada dalam Alquran. Sayangnya saat ini quran baru dipakai untuk ibadah mahdoh (ritual ibadah), dihafal dan bisa juga dilombakan dalam Musabaqah Tilawatil Quran juga Musabaqah Hifzil Quran, quran masih dijadikan sumber untuk mengkaji fikih Islam tapi belum diterapkan secara sempurna (kaffah). Terlebih lagi belum benar-benar tersinergi dengan ilmu sosial, inspirasi sains, sumber norma apalagi sumber hukum.
Penghafal quran perlu apalagi pengemban quran sangat diperlukan ummat. Apa maksudnya? Quran tidak hanya dijadikan bacaan saja, namun seharusnya seluruh isi yang termaktub dalam Quran diamalkan dan diterapkan dalam seluruh kehidupan terlebih lagi dalam ranah kekuasaan. Penghafal Quran mungkin sudah banyak. Bagaimana dengan Pengemban Quran? Pengemban Quran mampu merubah tatanan kehidupan yang karut - marut hanya dengan syari'at Islam. Tumbuh dalam diri pengemban quran mengembalikan kehidupan Islam ke tengah-tengah masyarakat.
Seorang Pengemban quran sadar sepenuh hati, Al quran adalah sumber hukum dan pedoman hidupnya. Seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan Para Khalifah Rasyidah Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Wallahu a'lam
Diambil dari buku : Islam 2.0 Karangan Prof. Dr. Ing. H. Fahmi Amhar