Oleh : Yaurinda
3 juli hingga 20 juli telah dibuka PPKM darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ditengah pandemi dengan tingkat infeksi yang tinggi membuat pemerintah mengambil opsi ini. Dengan berbagai opsi yang di pilih sampai saat ini belum menunjukkan keefektifannya dalam mengatasi pandemi, terbukti setelah 5 hari diberlakukan belum ada tanda penurunan jumlah kasus positif berkurang bahkan malah bertambah.
OKENEWS.Com menyebutkan JAKARTA.Di tengah pandemi ini pemerintah tidak akan lepas tangan kami akan hadir. Bapak Ibu, sebangsa se-Tanah Air, sekali lagi negara hadir. Tidak ada warga negara yang akan dibiarkan dalam kelaparan,” tegas Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi dalam konferensi pers PPKM Darurat secara virtual, Minggu (11/7/2021).
Sekarang kita lihat apakah hal demikian akan terealisasikan, padahal sudah hampir 2 tahun pandemi berlangsung namun tak ada setitik celah pun menuju usai. Kemana aja setahun belakangan ? seolah rakyat tak penting nyawanya digadaikan dengan alasan penyelamatan ekonomi negara. Tak perduli kelaparan merajalela kini hadir PPKM yang menyiksa rakyat kecil juga tak membuahkan hasil. masih bisa bilang kami ada. Sungguh tega kau para penguasa.
Ini salah satu bukti bahwa negera gagal menyelamatkan negara saatnya kita beralih ke sistem negara yang istimewa,apakah itu? Tentu saja islam. Kok islam kan itu agama memang bisa? Bisa saja kan sudah terbukti ratusan tahun lamanya. Kalau menghadapi pandemi apa bisa? Tentu bisa. Di zaman rasul pun pernah terjadi wabah. Hingga beliau berkata. Jika kalian mendengar tentang wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi tempat kalian berada jangan kalian meninggalkan tempat itu." ( HR.Bukhari dan Muslim )
Bukan hanya itu ,ini sistem juga akan melakukan tes kewilayah tersebut dan memisahkan yang sakit dan sehat ,juga menanggung beban hidup di wilayah wabah kemudian pemerintah dengan sigap menangani yang sakit dengan menyediakan fasilitas rumah sakit yang lengkap ,murah bahkan gratis. Tak hanya itu pemerintah juga hadir dalam percepatan bembuatan obat dan vaksin yang dananya ditanggung oleh pemerintahan dari baitulmal. Baitulmal sangat kecil kemungkinan kosong karena sumber baitul mal sangat banyak mulai dari fai, kharaj, khumus, harta rampasan perang, jizyah dan lain-lain.
Nah dari penjelasan diatas masih mau berharap pada sistem kapitalisme yang lebih mementingkan uang dibanding nyawa? Kalau saya sih enggak. Jadi yuk dukung dakwah ideologis dan ikut berjuang dalam penegakan sistem islam agar kita juga dapat merasakan betapa indahnya islam jika diterapkan disini dan betapa makmurnya kehidupannya kala itu seperti pada zaman terdahulu. Wallahualambissowab