PPKM Darurat: Kerancuan Kebijakan Antara Penyelamatan Nyawa dan Ekonomi




Oleh : Teh Sri


Lonjakan covid kembali meroket. Dalam dua pekan terakhir kasus harian kembali pecah rekor dengan sebanyak 24.836 kasus. Artinya mengalami peningkatan dua kali lipat.

Ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo dengan diumumkannya kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat.

Beberapa pihak menyayangkan kebijakan ini. Karena dinilai kurang efektif. Dikutip dari Antara, Rabu (30/6). Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR RI, menilai perlu ada definisi yang jelas dari Kebijakan PPKM Darurat. Sebab jika implementasinya sama seperti PPKM mikro, maka hasil di lapangan tak ada perubahan signifikan.

Banyak kalangan yang menilai bahwa kebijakan yang diambil cenderung hanya berganti nama dan istilah namun pada tataran praktis, kebijakan tersebut tidak mampu menyelesaikan problematika yang ada.

Ad pula yang mengarahkan agar pemerintah menerapkan penguncian wilayah atau lockdown. Di mana aktivitas masyarakat benar-benar dibatasi dengan ketat. Cara inilah yang dinilai paling aman dalam menekan laju penyebaran covid.

Di tengah kasus lonjakan covid yang terus meningkat, dan kebijakan pemerintah yang mengundak polemik di masyarakat. Lagi-lagi, kembali dipergokinya Tenaga Kerja Asing yang masuk ke Indonesia. Padahal, dengan ditetapkannya PPKM darurat akan berpotensi terjadinya ketidakstabilan cash flow perusahaan dan ini akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja atau PHK bagi sejumlah karyawan demi mengurangi biaya pengeluaran perusahaan.

Banyak posisi strategis yang ditempati oleh tenaga kerja asing, sedangkan masyarakat Indonesia sendiri hanya mampu menempati posisi dengan upah yang rendah. Alih-alih melakukan pembatasan kegiatan Masyarakat demi memutus rantai penyebaran virus, malah membiarkan tenaga kerja asing mendarat di Indonesia begitu saja. Tentu ini mengundang banyak tanda tanya. Benarkah pemerintah serius menangani wabah pandemi di bumi Pertiwi?

Sayangnya, negeri ini masih didominasi kebijakan sekuler yang masih bertarik ulur antara lockdown atau kepentingan ekonomi. Islam memiliki solusi dalam penanggulangan wabah  kebijakan islam bersifat komprehensif dan holistik, sehingga tidak memungkinkan untuk menghasilkan kebijakan yang plin-plan, apalagi mengundang tanda tanya masyarakat.

Lockdown yang dilakukan tidak berorientasi pada aspek ekonomi, melainkan fokus pada aspek kesehatan dan penyelamatan jiwa rakyatnya.

Maka upayanya, islam akan terus meningkatkan sistem fasilitas kesehatan dengan kualitas terbaik dan kuantitas yang memadai. Begitu pula protokol kesehatan yang diterapkan di seluruh penjuru negeri dan melalui pengawasan yang terjamin 

Oleh karena itu, solusi pandemi dengan konsep lockdown, memastikan rakyat tetap di rumah saja namun segala urusan mereka dikelola oleh penguasa yang amanah dalam mengurus urusan ummat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak