Oleh: Tri S, S.Si
Wagub Emil Dardak menjelaskan Ikatan Keluarga Asal Trenggalek (IKAT) berkesempatan mendukung Pemkab Trenggalek dalam upaya mempromosikan industri wisata. “ini kesempatan seluruh keluarga IKAT untuk membantu Pemerintah Trenggalek dalam mempromosikan produk Trenggalek karena salah satu yang diandalkan adalah wisata” jelasnya.
Selain itu, Ketua IPHI Jatim tersebut juga mengutarakan pentingnya penyerapan sektor produk agro melalui industri wisata di Kabupaten Trenggalek.
Kita berharap produk olahan agro ini pasarnya bisa jelas, akan tetapi terhambatnya sektor wisara juga menjadi tantangan yang besar bagi serapan produk agro di Trenggalek” pungkas Emil.
Emil berharap IKAT bisa berperan penting dalam program yang dilaksanakan oleh Bupati Trenggalek seperti mendorong ekonomi kreatif dan digital, mendorong perekonomian melalui pelabuhan Prigi dan tentunya sektor wisata. “Kita tentu tetap positif dengan potensi Trenggalek untuk mendongkrak ekonomi sangat besar, ini juga dibarengi dengan upaya Pak Bupati untuk mendorong ekonomi Millenial dalam menggerakkan ekonomi kreatif dan digital di Kabupaten Trenggalek” katanya
Pemprov akan mendukung seperti salah satunya pelabuhan prigi, ketika ada ide apa pun dari keluarga IKAT yang bisa diperdagangkan dari Cilacap ke Prigi, maupun prigi ke Banyuwangi sebagai pemanfaatan jalur perdagangan wilayah selatan” kata Emil.
(https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/wagub-emil-dardak-ikat-dukung-promosi-wisata-trenggalek/)
Upaya promosi pariwisata Trenggalek merupakan salah satu program unggulan Pemkab Trenggalek 2021, dalam rangka menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan dinilai sesuai dengan potensi sumber daya alam Trenggalek.
Saat ini Pemkab Trenggalek merancang dan melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis UMKM dengan ekonomi kreatif dan digital.
Jika dilihat secara sekilas, program pengembangan pariwisata memang seperti sebuah solusi yang jitu untuk mendongkrak ekonomi rakyat karena bisa menghasilkan devisa dan pemasukan daerah. Namun, jika dianalis secara jeli, banyak sektor strategis lain yang seharusnya bisa dimaksimalkan sebagai sumber pemasukan negara demi kesejahteraan rakyat. Misalnya sektor industri berat maupun energi. Namun ternyata semua sektor strategis justru dikuasai asing sehingga rakyat dan pemerintah daerah harus berpikir keras untuk mengentaskan kemiskinan rakyat.
Pembangunan sektor pariwisata juga mempunyai Side effect merubah gaya hidup masyarakat dari gaya hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam menjadi masyarakat hedonis dan konsumtif bahkan tidak sedikit sektor pariwisata yang menghalalkan prostitusi dan kesyirikan demi mengundang para pengunjung. Selain itu penggalakkan seni budaya dan entertainment yang jauh dari aturan Islam, senantiasa lekat dengan aktivitas wisata.
Pengembangan pariwisata dalam sistem kapitalis akan menggerus aqidah dan syariat Islam dari masyarakat. Dan tentunya bisa memicu datangnya bala’ .
Dalam Islam, pariwisata bukanlah sektor yang diunggulkan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pos pos pemasukan negara sudah jelas baik dari Fai, kharaj, pengelolaan harta kepemilikan umum, harta milik negara, usyur, harta tidak Syah para penguasa dan pegawai negara, khumus, sisa pembagian waris, harta orang murtad, pajak maupun dari Harta zakat. Dengan pemasukan negara dari pos-pos tersebut sudah sangat mencukupi kebutuhan rakyat.