Oleh: Tri S, S.Si
Indonesia menempati posisi kedua setelah India dalam daftar negara dengan tambahan kasus Covid-19 tertinggi di Asia setelah mencetak rekor 21 ribu infeksi baru corona pada Minggu (27/6). Berdasarkan data worldometers, Indonesia menempati posisi kedua dengan tambahan kasus 21.342, menyusul India yang berada di posisi puncak usai melaporkan 46.592 kasus Covid-19 baru. Dari laporan angka kematian akibat Covid-19, Indonesia juga menempati urutan kedua dengan 409 kasus, menyusul India yang berada di posisi pertama dengan 983.(Dikutip dari CNN, Indonesia).
Kondisi saat ini sangatlah menyedihkan. Lambatnya penanganan negara atas ganasnya pandemi berdampak pada korban jiwa sebanyak itu. Tahun lalu, saat negara lain mulai banyak yang terkena pandemi, dengan santainya pemerintah malah mengundang wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Akhirnya masuklah virus ini ke Indonesia. Saat kurva wabah mulai melandai, masyarakat dilarang mudik, tapi dianjurkan pergi wisata. Belum lagi banyaknya informasi-informasi hoax yang mengakibatkan rakyat semakin tak peduli dengan wabah yang mengerikan ini.
Tindakan yang dilakukan negara, tak lepas dari sistem kapitalis sekuler yang dianut. Semua kebijakan dikeluarkan didasari pertimbangan ekonomi. Dan mengesampingkan pelayanan umat. Berbeda dengan sistem Islam.
Dalam Islam, saat terjadi pandemi, negara akan sigap membuat kebijakan memisahkan yang sakit dengan yang masih sehat. Artinya ketika sudah mendengar negara lain sudah mulai dilanda pandemi dan negara kita belum, maka akan dibuat kebijakan mengunci supaya tidak ada orang asing masuk ke dalam negeri. Jika pun sudah terlanjur masuk, maka negara akan cepat mengisolasi wilayah yang sudah terpapar virus semenjak wilayah tersebut masih sempit. Dilakukan tes untuk semua orang di wilayah tersebut. Yang sakit diisolasi, yang sehat dibolehkan beraktivitas biasa. Untuk yang sedang diisolasi, seluruh biaya hidup dipasok oleh negara. Hingga rakyat akan patuh berdiam di rumah tanpa memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Biaya yang akan dikeluarkan, akan sebanding dengan kecepatan bertindak. Semakin lambat bertindak, semakin meluas wilayah yang terkena pandemi, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.
Dan di negeri ini, berlepas nya kita dari tuntunan syariat mengakibatkan kondisi seperti saat ini. Benarlah apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Asy Syura ayat 30
وَمَاۤ اَصَابَكُمۡ مِّنۡ مُّصِيۡبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِيۡكُمۡ وَيَعۡفُوۡا عَنۡ كَثِيۡرٍؕ
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
Semoga apa yang menimpa negeri kita saat ini, menyadarkan kita untuk mau diatur oleh aturan Allah. Bukan hanya pada tataran individu, namun juga tataran negara. Ampuni kami Ya Rob.[]