Oleh:Aulia Izza
Tidak dapat dipungkiri kondisi masyarakat di negeri tercinta kita ini sangat jelas terlihat kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin. Hal ini dapat kita lihat dari fakta
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5616632/riset-pandemi-bikin-si-kaya-kian-kaya-si-miskin-makin-miskin
Dari data diatas,sudah sangat jelas sekali bahwa adanya ketidak adilan dinegeri kita ini,kenapa? Bukankah negeri kita ini begitu kaya akan sumber daya alam? Lautnya,hutannya,pertanian,bahan tambang bahkan dari sektor pariwisata juga banyak sekali di negeri kita ini.
Bukankah semua itu seharusnya mampu menjamin kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya,bukan justru yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Kenapa bisa demikian?apakah pemerintahnya yang abai atau bagaimana? Bukankah seorang pemimpin itu bertanggung jawab penuh kepada rakyatnya?seperti dalam firman Allah SWT:
An-Nisā : 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
Dari makna ayat diatas kita sebagai rakyat wajib mentaati pemimpin,namun pemimpin juga harus memenuhi semua tanggung jawabnya. Lalu bagaimana islam mengatur dalam hal ini?
1.Negara menyediakan layakan publik secara gratis kepada seluruh masyarakat seperti rumah sakit,sekolah,tempat ibadah dan yang bersifat umum lainnya.
2.Fasilitas umum seperti air,pertambangan dan lain sebagainya harus dikelola oleh negara dan tidak boleh ada negara asing yang ikut campur di dalamnya.
3.Negara menyediakan lapangan pekerjaan bagi kaum laki-laki khususnya sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah.
Langkah diatas hanya sebagian kecil saja sebagai contoh untuk meminimalisir kesenjangan sosial di masyarakat karna semua sudah di atur oleh negara. Berbeda sekali dengan kondisi saat ini,negara yang menganut idiologi kapitalisme yang mengutamakan asas keuntungan semata tanpa mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan.
Lalu bagaimana agar kesenjangan sosial di masyarakat bisa teratasi? Solusinya hanya bila syaria't islam diterapkan seutuhnya. Lalu bagaimana syaria'at islam bisa diterapkan secara kaffah yaitu dengan berdirinya daulah islamiyah.
Wallahu a'lam bisshawab.