Oleh : Afiyatul Muawanah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Banten Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
Sebagai upaya untuk mencegah terpapar nya masyarakat dari Virus Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020 sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini?
Coronavirus atau disebut juga dengan Virus Corona, kata itu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia bahkan Dunia. Covid-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar Coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi disbanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak disbanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS. Untuk korban terupdate di Indonesia yaitu: (Positif: 2.491.006, Sembuh: 2.052. 109, Meninggal: 65.457) Update Terakhir 10-07-2021
Metode daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan perangkat tertentu yang tersambung dengan jaringan internet tanpa bertatap muka secara langsung antara pengajar dengan siswa/ mahasiswa-nya. Dengan diberlakukannya kebijakan pembelajaran daring sesuai dengan himbauan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Surat Edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19.
Satu tahun sudah pembelajaran daring ini dilaksanakan, siswa/ siswi lebih banyak menghabiskan waktu dirumah banyak waktu luang yang dapat mereka habiskan bersama orangtua dan orang-orang terdekat mereka, dimana kadang hal itu sanagt diharapkan ketika mereka melakukan sekolah pada biasanya.
Pembelajaran daring banyak sekali pro dan kontra nya, positif dan negatifny. Positif nya dapat dilihat dari situasi pandemi saat ini, dimana siswa/ siswi belajar dari rumah dan tidak perlu keluar rumah, hal itu dapat mengurangi penularan Covid-19, karena siswa/ siswi lebih sering menggunakan smartphone nya untuk pembelajaran daring tanpa di sadari pengetahuan Iptek mereka berkembang pesat disbanding pembelajaran tatap muka.
Akan tetapi tidak dapat kita pungkiri bahwa pembelajaran daring ini juga terdapat negatifnya diantaranya yaitu:
· Smartphone
Smartphone merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki para siswa/ siswi disaat kondisi seperti ini dimana siswa/ siswi akan lebih sering menggunakan benda tersebut dari biasanya. Tetapi sayangnya tidak semua siswa/siswi dapat memiliki/ membeli smartphone tersebut.
· Internet/ Signal
Seperti yang kita ketahui Indonesia terdiri dari banyak sekali daerah, dan beberapa daerah tersebut masih banyak sekali daerah yang masih merasakan minimnya akses Internet, mereka masih sangat susah untuk mendapatkan akses internet. Dan hal tersebut merupakan suatu kendala yang sangat mengganggu dalam pembelajaran daring ini,
· Finansial
Dimana orangtua akan lebih sering mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet anak-anaknya, seperti yang kita ketahui dimasa pandemi ini finansial masyarakat sanagt menurun dan pembelian kuota anak-anak pun menjadi salah satu keluhan para orangtua saat ini.
Pembelajaran daring ini memang awalnya memang banyak sekali pro dan kontra tetapi seiring berjalannya waktu, pembelajaran daring ini lebih bisa dipahami oleh orangtua khususnya oleh para siswa/ siswi.
Tags
Opini