0leh : Santi Karniawati
Mahasiswi Pendidikam Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten
Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi covid 19 sudah dua tahun lebih lamanya mengancam sektor perekonomian dunia, termasuk sektor pendidikan. Hal yang paling dirasakan yaitu dalam proses perkuliahan. Hampir seluruh kampus telah meniadakan perkuliahan secara tatap muka, baik itu negeri maupun perguruan tinggi swasta. Meskipun perkuliahan tidak diliburan, namun aktivitas belajar tetap berlangsung secara daring di masa pandemi saat ini. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa adanya tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa yang dilakukan secara online menggunakan jaringan internet. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet dsb. Aplikasi google meet atau zoom yaitu aplikasi konferensi untuk mempermudah mahasiswa dalam belajar secara daring.
Namun apakah perkuliahan berjalan secara efektif. Tentu saja pertama kali menggunakan aplikasi (zoom, google meet) mahasiswa sangat senang dengan aplikasi tersebut. Perkuliahanpun bisa berlangsung dimanapun dan dalam kondisi apapun. Hampir sebagian mahasiswa berada di rumah masing-masing / di kampung halaman, siapa yang tidak senang. Bahkan sambil tiduran, masak, ditinggal, nonton tv sekalipun di rumah tetap bisa menjalankan kuliah secara daring. Dengan mematikan tombol audio, kita bahkan bisa mendengar teman yang sedang presentasi. Tetapi orang yang ada di forum tersebut tidak bisa mendengarkan orang sekitar dan pembicaraan kita sekalipun. Sementara dengan kita mematikan tombol visual, secara otomatis layar kita di forum pun tertutup meskipun masih bisa mengikuti perkuliahan. Manfaat lainnya dari aplikasi ini yaitu dosen dan mahasiswa menjalankan perkuliahan secara daring (tatap muka). Walau demikian semua perguruan tinggi sudah mengatur waktunya sesuai dengan jadwal akademik.
Kembali lagi ke pertanyaan awal. Apakah belajar daring akan menjadi efektif dengan cara seperti itu?. Tentunya mahasiswa mempunyai jawaban masing-masing prihal ini. Namun sebagian survei yang penulis lakukan, semua mahasiswa mengeluh belajar secara online. Salah satu yang dikeluhkan oleh mahasiswa yaitu sistem aplikasi yang kadang mengalami gangguan. Tidak semua mahasiswa lancar-lancar saja dalam perkuliahan daring. Ada saja yang dilema karena gangguan sinyal, yang dapat menghambat proses belajar daring, sering putus-putus bahkan tidak terdengar sekalipun. Menyebabkan perkuliahan tidak berlangsung secara efektif. Hampir sebagian mahasiswa malas-malasan dan kurang serius ketika proses belajar daring berlangsung, terkadang suara dosen tak terdengar karena terhambat sinyal, banyak mahasiswa yang tidak memahami materi yang diajarkan ketika perkuliahan berlangsung.
Selain itu juga dilema yang kedua yang dialami mahasiswa yaitu ketika akan ada praktik. Contohnya saja ketika praktik mata kuliah microteaching. Sungguh sangat sulit melihat perkembangan peran dari satu persatu di dunia maya di bandingkan secara langsung. Permasalahan lainnya yaitu dari karakter dan adab. Meskipun tidak dikeluhkan oleh sebagian mahasiswa namun ini sangat penting untuk di tanamkan. Karena islam menempatkan adab diatas ilmu. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk selalu menjadi suri tauladan yang baik. Begitupun dengan pembelajaran karakter dan adab tidak akan bisa digantikan oleh canggihnya sebuah teknologi. Ingat perkuliahan hanya berganti tempat dan kondisi saja, namun yang lebih penting adab harus di nomor satukan sesuai dengan ajaran agama islam. Begitulah dilema mahasiswa terhadap proses belajar selama pandemi saat ini.
Kesimpulannya : apapun yang kita alami saat ini, terkhusus di masa pandemi. Meskipun belajar secara daring syukuri dan nikmati prosesnya. In syaa Allah berkah untuk kita dan bermanfaat. Suksesnya anak bangsa tergantung diri kita sendiri. Karena kunci utama keberhasilan anak bangsa adalah semangat dan berusaha. Yang kita harapkan saat ini hanya ingin pandemi covid 19 cepat berlalu, agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara efektif seperti sedia kala dan normal kembali.
Tags
Opini