Oleh: Ummu Attar
Pengangkatan Abdi Negara atau yang lebih dkenal dengan nama Abdee sontak jadi perbincangain hangat di masyarakat. Pasalnya selama ini publik mengenal Abdee sebagai seorang gitaris dari salah satu band di tanah air.
Abdee "Slank" dikenal sebagai pendukung setia Jokowi dalam dua kali pemilihan presiden tahun 2014 dan 2019. Rekam jejak tersebut tampak saat dirinya ikut menginisiasi “Konser Akbar Salam Dua Jari” di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 5 Juli 2014.
Pada 2019, ia kembali turun gunung untuk memenangkan Jokowi. Secara lugas, dukungannya tampak kala ia menghelat “Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju” bersama Gerakan #Bareng Jokowi pada 13 April 2019 (voi.id, 31/5/2021).
Sejumlah nama yang pernah mendukung pencalonan Presiden Jokowi maupun wakilnya dalam Pilpres sebelumnya mendapatkan kursi komisaris di perusahaan pelat merah.
Pengangkatan itu dilakukan melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Abdee adalah salah satu personil Slank, Band yang memang dikenal sebagai salah satu pendukung Jokowi bahkan sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu. (CNNIndonesia.com).
Mengenai pengangkatan Abdee sebagai komisaris, Kepala Riset PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai sebagai balas jasa dari sisi dukungan politik (Tribunnews,30/5/2021). Pemberian jabatan sebagai ucapan terimakasih atau balas budi memang bukanlah hal yang aneh dalam dunia politik yang lahir dari rahim Kapitalisme-Sekularisme.
Di mana asas dari politik dalam sistem ini adalah manfaat bukan maslahat untuk rakyat. Asas manfaat inilah yang mendorong seseorang untuk masuk dalam lingkaran penguasa, agar mereka dapat meraup manfaat sebanyak mungkin. Salah satu cara paling cepat yaitu dengan memberikan dukungan atau jasa kepada siapa saja yang berkuasa atau dalam hal ini, yaitu calon penguasa. Tentu saja, jabatatan yang Abdee dapat hari ini bukan karena keahilian/ kompetensinya, namun ini merupakan imbalan atas jasanya yang sudah konsisten menjadi tim sukses sejak beberapa tahun silam, karena tidak ada makan siang yang gratis. Padahal jabatan di BUMN adalah jabatan yang sangat strategis, mengelola harta negara, jadi sudah seharusnya jabatan ini hanya diberikan pada orang-orang yang memiliki kompetensi dibidangnya.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa beliau pernah ditanya mengenai kapan hari kiamat, maka Rasulullah berkata kepadanya “ Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.”
Dari hadis ini kita bisa mengambil benang merahnya, jika kita tidak menginginkan negri kita hancur maka janganlah memberikan jabatan atau kepemimpinan bukan pada ahlinya. Jika kita menginginkan kehidupan yang diridhai Allah, tentu saja kita harus kembali pada pengaturan yang bersumber dari wahyu, yaitu sistem Islam. Dalam sistem Islam penguasa adalah pelayan bagi umat yang karena dorongan keimanan maka ia akan memberikan pelayanan pada umat secara optimal tanpa pandang bulu. Pejabat- pejabat yang diangkat pun bukan karena politik balas budi melainkan kemampuan yang dimilikinya.
Wallahu a’lam bishshowab.