Pendidikan Wajib Diberi Kemudahan



Oleh Wanti Rohyani 
(Komunitas Muslimah Peduli Umat) 



Dilansir dari Kompas. Com- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menang ethanol minimal SMA/SMK pada tahun 2020. Oleh karena itu, pada tahun depan akan diprogramkan Pendidikan Menengah Universal. 

Kita nggak ingin masyarakat hanya berpendidikan SMP, Karena itu tahun depan akan saya programkan Pendidikan menengah universal. Target nya tahun 2020 sekitar 97%masyarakat kita berpendidikan SMA/SMK, katanya di Surabaya, Sabtu. 

Bupati Bandung HM Dadang menargetkan 3 tahun ke depan rata - rata masyarakat kabupaten Bandung minimal tamat SMA. Hal ini disampaikan Dadang Supriyatna saat menghadiri acara wisuda dan tafaruqon siswa yayasan pondok pesantren Darul Ma’arif, desa rahayu, kecamatan Margaasih, kabupaten Bandung, Sabtu (29/5/2021)

Dilema Pendidikan di negeri kita memang terus menerus berlangsung. Menargetkan warga untuk minimal tamat SMA memang bagus, tapi masyarakat kita tidak semua nya mempunyai ekonomi yg sama, dan kebanyakan masyarakat kita mempunyai ekonomi menengah ke bawah. Jadi tak heran masih banyak masyarakat yang tidak tamat sekolah SMA. Hal tersebut ditengarai karena faktor ekonomi tentunya.
Kalaupun dari pemerintah ada bantuan beasiswa, itu pun masih kurang efektif karena tidak semua siswa yang kurang mampu mendapatkan bantuan beasiswa tersebut. 

Di tengah kesulitan hidup yang berat karena kemiskinan, Pendidikan mahal akibat penerapan sistem selain Islam semakin melengkapi kegagalan pemerintah sekuler di berbagai negara saat ini. Dalam islam pembiayaan Pendidikan untuk seluruh tingkatan sepenuhnya merupakan tanggung Jawab negara.Ringkasnya, Pendidikan dalam islam itu di berikan secara gratis oleh negara (usus at-ta’lim al-manhaji, hlm 12)

Negara juga berkewajiban menjamin 3 kebutuhan pokok masyarakat : Pendidikan, kesehatan, dan kecamatan. Maksudnya, 3 kebutuhan ini diperoleh secara cuma-cuma sebagai hak rakyat atas negara (Abdurahman al-maliki, 1963).

Islam pun telah mencatat kebijakan para khalifah yang mengecilkan Pendidikan gratis 
Pada era khilafah utsmaniyah, sultan Muhammad al-Fatih juga menyediakan Pendidikan secara gratis. 

Jadi jelas beda dengan sistem sekuler sekarang ini, aturan yang dibuat nya tumpang tindih, ketika ada suatu aturan atau kebijakan mentargetkan minimal saat ini anak sekolah minimal nya harus tamat SMA. Masih kurang mencapai targetan. Mengapa demikian? Karena masih banyak masyarakat yang mungkin, mereka untuk kebitihan makan saja masih susah bahkan kekurangan karena terhimpit nya ekonomi mereka. 

Sehingga darurat untuk kembali kepafa Islam. Diharapkan untuk di terapkan di tengah tengah masyarakat secara sempurna, mungkin anak anak kita sudah terjamin Pendidikan nya oleh negara. Mungkin nanti ketika Islam diterapkan di tengah-tengah masyarakat tidak ada lagi wacana untuk mentargetkan anak minimal nya harus tamat lulus SMA, melainkan menargetkan untuk terus menutut ilmu hingga perguruan tinggi karena semua biaya sekolah sudah ditanggung oleh negara. 

Nabi saw.bersabda”imam bagaikan penggembala dan dialah yang bertanggung Jawab atas gembalaannya itu. “(HR muslim) 

Wallahu a’lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak