Maraknya Tenaga Kesehatan Terpapar Covid



Oleh Arsy Novianty 

(Member Akademi Menulis Kreatif, Aktivis Muslimah Remaja) 



Virus Corona di Indonesia dari hari ke hari kasusnya bukannya semakin menurun tapi malah semakin melonjak. Kabar buruk datang dari RSHS Bandung,  tenaga kesehatan  terpapar virus ini. Dilansir dari media TEMPO.CO (3/6/2021) puluhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung dilaporkan terinfeksi Covid-19. Selama satu bulan jumlahnya 61 orang. 


“Tren Mei agak meningkat,” kata Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad Supriatna, Kamis 3 Juni 2021.


Sungguh sangat memprihatinkan, tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani wabah virus Corona ini banyak yang terpapar. Seharusnya tenaga medis menjadi prioritas utama untuk diselamatkan tapi naas tak bisa dicegah, virus itu pun menggerogoti para tenaga medis. Pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan para tenaga medis baik dari APD atau fasilitas yang lainnya. Jika tidak, ya inilah yang terjadi saat ini. 


Perlu kita ketahui selama kurang lebih dua tahun, virus ini masih ada dan terus menyebar ke seluruh pelosok negeri. Ini semua akibat lambannya penanganan wabah yang datang ke Indonesia. Kalau saja pemerintah langsung melakukan lock down atau penutupan wilayah yang sudah terpapar virus Corona, mungkin saat ini tidak akan terjadi  penyebaran yang luar biasa. 


Benar memang solusi terbaik dari penanganan wabah ini hanya ada dalam Islam. Di zaman Nabi, ada penyakit menular yang disebut thaun. Tindakan yang diambil Rasulullah sesuai dengan hadis adalah "Jika kalian mendengar penyakit Thaun mewabah di suatu daerah, Maka jangan masuk ke daerah itu. Apabila kalian berada di daerah tersebut, jangan hengkang (lari) dari Thaun."


Dalam hadis riwayat Bukhari, dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah saw. bersabda "Apabila kalian mendengar ada penyakit menular di suatu daerah, jangan lah kalian memasukinya; dan apabila penyakit itu ada di suatu daerah dan kalian berada di tempat itu, jangan lah kalian keluar dari daerah itu karena melarikan diri dari penyakit itu."


Jadi yang dilakukan adalah pembatasan wilayah. Orang yang sudah terpapar wabah tidak boleh ada yang mengunjungi dan orang-orang yang ada di wilayah tersebut tidak boleh keluar dari kotanya. Sehingga tidak ada perluasan atau penyebaran wabah ke kota lain. Kota lainnya saling membantu dalam hal pangan.


Tidak lupa pemimpin negara bertanggung jawab penuh untuk mengurus urusan rakyatnya. Ada sebuah hadis tentang pemimpin mengurus umat "Ya Allah, siapa yang mengurusi satu perkara umatku, lalu ia menyulitkan umat, maka persulitlah ia. Dan siapa yang mengurusi perkara umatku, lalu ia memudahkannya, maka permudahlah ia". (HR. Muslim)


Jadi sudah seharusnya pemimpin mengurus umatnya dengan baik jangan sampai terzalimi dan mempersulit rakyat. 


Masyarakat luas harus lebih memperhatikan lagi prokes dan jangan menyepelekan wabah, menjaga diri sendiri dan orang lain. Jangan bepergian ke tempat adanya virus dan kita harus lebih taat lagi pada Allah. Dengan menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang serta memperjuangkan untuk tegaknya kembali daulah khilafah islamiyah agar Allah memberikan rahmat dan pertolongan bagi kita semua. 


Wallahu a'lam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak