Oleh : Eli Yulyani
(Komunitas Muslimah Peduli Umat)
Kasus virus Covid 19 tak kunjung mereda, bahkan baru baru ini dikabarkan kasusnya semakin melonjak. Sebut saja disalah satu daerah di Jawa Barat Desa Taraju sari kecamatan Banjaran kabupaten Bandung, puluhan warganya terpapar Covid-19, hingga akhirnya warga memutus akses keluar masuk pemukiman tersebut. Kepala Desa Taraju sari, Uli Mulia, mengatakan pada 24 Mei 2021, sebanyak 22 orang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan test PCR di Puskesmas Banjaran. Saat ini semua orang yang terkonfirmasi Covid -19, tengah melakukan isolasi mamdiri ( ayo.Bandung.com ).
Klaster Industri juga tidak luput dari sorotan, kepala dinas ketenagakerjaan ( Disnaker ) kabupaten Bandung, Rukmana, menyatakan sebanyak 109 orang karyawan PT Feng Tay terindikasi positif Covid -19, namun menyangkal bahwa ini merupakan klaster Industri. "Penularan Covid ini bukan dari klaster perusahaan, tapi ketika karyawan berlibur lebaran dan piknik " ujar Kadisnaker dalam keterangan resminya. Bisnis.com ( 25/5/2021 ).
Meski berbagai upaya sudah dicoba untuk menekan perkembangan kasusnya, tapi hingga saat ini belum juga ditemui solusi pasti, ditambah adanya penemuan varian baru Covid B1617 asal India yang telah menyebar di Indonesia.
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus, mulai dari himbauan di rumah saja, mengikuti protokol kesehatan, sekolah dalam jaringan, bahkan sampai melarang mudik lebaran, namun hingga saat ini kasus terus melonjak tinggi. Kebijakan pemerintah yang selalu simpang siur, disinyalir sebagai penyebab gagalnya penanganan kasus, disatu sisi pemerintah membuat kebijakan yang membatasi pergerakan masyarakat tapi tempat tempat wisata dan akses transportasi di buka. Hal ini makin memperjelas bahwa yang menjadi prioritas adalah keuntungan.
Dibukanya akses transportasi dan tempat wisata, menunjukan bahwa pemerinta abai terhadap rakyat, problem terus bermunculan seiring dengan melajubya jumlah kasus Covid -19, dampak yang disebabkan Pandemi seperti bangkrutnya perusahaan yang mengakibatkan banyak pekerja terkena PHK, dan pada akhirnya angka kemiskinanpun makin meningkat dan mengakibatkan bermunculan juga berbagai cabang problem kehidupan masyarakat. Demikianlah potret buruk sistem Kapitalis, yang tidak pernah memberikan pengayoman yang benar terhadap rakyatnya.
Islam telah menawarkan solusi yang sudah terbukti keberhasilannya, dimana dalam sistem Islam segala sesuatu sudah ada aturannya, yang datang langsung dari sang pencipta, yang tercantum dalam Al -qur'an, yang tentunya akan mberikan solusi untuk berbagai problema dalam kehidupan, termasuk masalah Pandemi, yang saat ini menjadi permasalahan seluruh umat manusia.
Peristiwa seperti pandemi pernah terjadi beberapa kali sebelumnya, sebagai contoh pada saat kepemimpinan Umar Bin Khattab, dimana saat itu ada satu wabah mengerikan yang menyerang kulit yang sangat berbahaya, Khalifah Umar langsung mencari cara agar wabah tersebut bisa berhenti, maka didapatlah cara untuk menghentikannya, yaitu dengan memisahkan antara yang sudah terjangkit dengan yang sehat, menutup daerah yang sudah terjangkit yang menjadi sumber tersebarnya wabah, atau dengan kata lain lock down, dengan demikian wabah tidak akan menyebar, namun daerah lain tetap bisa beraktivitas seperti biasa, dan wabah pun bisa terselesaikan dengan cepat dan tetap tidak melumpuhkan perwkonomian rakyat. Demikianlah keberhasilan Islam dalam mengatasi permasalahan Pandemi, namun meski telah terbukti keberhasilannya, namun cara seperti ini tidak akan bisa diterapkan apabila masih dalam sistem Kapitalis, yang hanya berasaskan manfaat. Hanya dengan sistem Islam, penanganan segala masalah kehidupan manusia dapat teratasi, karena pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, tanpa memikirkan keuntungan, hanya akan lahir ketika Syariat Islam dilaksanakan secara kaffah.
Wallahu a'lam Bishowab
Tags
Opini