Oleh: Citra Anita Dewi
Apa kabar wahai iman? Tak terasa sudah kita ditinggal Ramadan, memasuki bulan yang banyak keutamannya, bulan Syawal.
Bulan yang disunnahkan berpuasa selama 6 hari dengan ganjaran pahala setara dengan setahun berpuasa. Masihkah diri ini giat beribadah atau malah sebaliknya?
Ketika Ramadan masih semangat beramal, tilawah, berbagi, sholat malam, masihkah itu berlanjut? Berbahagialah bagi yang masih berusaha menghidupkan Syawal sebagaimana Ramadan. Walau sulit dan penuh godaan.
Tanda Diterimanya Amal
Berkata Al Hafizh Ibnu Rajab رحمه الله :
“Sesungguhnya Alloh apabila menerima amalan seorang hamba , maka Alloh akan memberikan kemampuan kepadanya untuk melakukan amal shalih lagi setelahnya."
Sebagaimana ucapan sebagian salaf:
"Ganjaran kebaikan adalah kebaikan lagi setelahnya, barangsiapa yang melakukan suatu kebaikan kemudian ia ikutkan kebaikan tersebut dengan kebaikan yang lain maka itu adalah tanda diterimanya amal kebaikan dia yang sebelumnya, begitupula orang yang melakukan kebaikan kemudian ia ikutkan kebaikan tersebut dengan kejelekan, maka itu adalah tanda ditolaknya kebaikan dan amalan yang tidak diterima".
(Lathooif Al-Ma’aarif: 244)
Sebuah pepatah Arab berkata, "Amal-amal kebajikan menyeru, “Kemarilah saudaraku.. kemarilah.” Dan amalan dosa juga menyeru, ““Kemarilah saudaraku.. kemarilah.”
Pepatah ini menunjukkan salah satu tanda diterimanya amalan kita adalah akan menarik pada ketaqwaan dan ibadah lainnya. Allah memberikan taufik, memudahkan kebaikan bagi setiap mereka yang diterima amalnya.
Allah pun berfirman dalam QS Al lail ayat 7
فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ
"Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah"
Jika Allah menerima suatu amal, maka Allah akan jadikan amal itu layaknya magnet yang menarik pada ketaatan dan ibadah yang lainnya yang boleh jadi lebih besar pengorbanannya, pahalanya. Terasa mudah oleh yang menjalankannya karena sudah berfokus pada Allah semata, tidak menimbang kata manusia. Tidak peduli pada pujian ataupun hinaan dari manusia. Beramal hanya karena Allah saja. Masyaallah.
Inilah salah satu ciri keberkahan. Kebaikan yang bertambah. Sementara Syawal artinya meningkat. Sudahkah meningkat keimanan kita?
Walau mungkin terasa berat karena lingkungan yang tidak mendukung, atau bisa jadi ilmu kita yang belum banyak. Semoga kita tetap berjuang beramal di bulan Syawal dan bulan-bulan setelahnya. Menghidupkan kembali amalan sebagaimana amalan di bulan Ramadan.
Dan semoga amal kita termasuk yang diterima oleh Allah dan dimudahkan dalam ketaatan setelah bulan Ramadan.
Wallahu'alam bishowab